TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang tengah menginventarisasi infrastruktur rusak akibat bencana yang menerjang ibu kota Jawa Tengah beberapa hari lalu.
Tidak hanya banjir, tanah longsor dan angin kencang juga membuat sejumlah infrastruktur di Semarang rusak.
Baca juga: Sudah Sepekan Terminal Jati Kudus Terendam Banjir
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu belum dapat memastikan berapa anggaran yang diperlukan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana.
Dia masih menginventarisasi infrastruktur apa saja yang perlu perbaikan.
Dia meminta Diskominfo untuk menyiapkan sistem pelaporan kerusakan infrastruktur untuk mempermudah penanganan.
"Jalan rusak, rumah rusak. Kalau laporan lewat WA bisa ketumpuk Kalau by data bisa langsung disalurkan. Misal, rumah rusak perkim, jalan kewenangan perkim atau PU," sebut Ita, Kamis (21/3/2024).
Ita mengatakan, Kota Semarang telah menetapkan status tanggap darurat saat bencana terjadi.
Pasalnya, daerah yang mendapat bantuan dari BNPB harus berstatus tanggap darurat.
Baca juga: Banjir Kota Tegal Setelah Diguyur Hujan Deras Semalaman, Genangan Air Dimana-mana
Dengan status tanggal darurat, anggaran biaya tak terduga (BTT) bisa cair.
Namun, karena Kota Semarang sudah mendapat banyak bantuan dari BNPB dan sejumlah stakeholder, pemkot pun belum mengeluarkan BTT tersebut.
"Perbaikan bisa pakai BTT, bisa pakai anggaran yang ada. Nanti diiventarisir dulu, disurvei, apakah dari dinas ada anggaran. Kalau tidak dikeluarkan BTT," terangnya. (eyf)