TRIBUNJATENG.COM, JEMBER - Sejumlah 52 orang diduga keracunan takjil buka puasa yang dibagikan di jalanan di Desa/Kecamatan Mayang, Jember, Jawa Timur, Minggu (31/3/2024).
Puluhan warga kemudian menjalani perawatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan klinik setempat, Senin (1/4/2024) dini hari.
Mereka diduga keracunan,usai menyantap takjil buka puasa yang dibagikan oleh komunitas di Desa/Kecamatan Mayang Jember, Minggu (31/3/2024) sekira pukul 17.00 WIB.
Informasi yang diperoleh, sebanyak 52 korban keracunan takjil buka puasa.
Mereka sekarang menjalani perawatan di Puskesmas Mayang, Klinik Bhakti Pratama Mayang dan Puskesmas Pakusari Jember.
Kepala Desa Mayang, Ely Febriyanto mengakui, sebelum kejadian itu, warga melakukan bakti sosial bagi-bagi takjil buka puasa kepada para pengendara yang melintas di jalan raya sore hari menjelang Magrib.
"Lalu pukul 22.00 WIB banyak warganya yang laporan, mengeluh sakit perut dan muntah-muntah. Akhirnya berbondong-bondong mendatangi Puskesmas Mayang dan Klinik yang dekat Puskesmas Mayang," ujarnya.
Menurutnya, korban keracunan bukan hanya warga Desa Mayang. Tetapi juga masyarakat dari wilayah lain, yang telah mengkonsumsi takjil buka puasa tersebut.
"Juga warga desa lain yang kebetulan lewat dan menerima makanan takjil tersebut. Untuk warga kami ada 15 orang yang dirawat di Puskesmas Mayang, tapi ada klinik lain, tapi saya tidak tahu pasti jumlahnya," kata Ely.
Sementara, Kepala Puskesmas Mayang, drg Hamid Dwi Supriyanto menjelaskan, para korban yang diduga keracunan takjil ini, rata-rata mengeluhkan sakit perut, diare, hingga muntah-muntah.
"Sekarang sedang mendapatkan penanganan dari petugas Puskesmas Mayang dan Puskesmas sekitar Mayang. Total pasien yang dirawat di Puskesmas Mayang ada sebanyak 38 orang," ucapnya.
drg Hamid mengatakan, sebagian korban juga ada yang menjalani perawatan medis di Klinik Bhakti Pratama Mayang dan Puskesmas Pakusari Jember, untuk pertolongan pertama.
Oleh karena itu, drg Hamid mengaku akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan takjil yang dikonsumsi korban, untuk memastikan penyebab keracunan massal ini.
"Kami akan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan, untuk saat ini kami fokus pada penanganan dan menyelamatkan para korban," jlentrehnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jember Muhammad Hafidi Kholis mengaku telah memantau penanganan keracunan massal.
Dia minta, para tenaga medis setempat memberikan pelayanan terbaik terhadap para korban.
"Dan korban bisa segera dapat penanganan langsung dari puskesmas setempat. Kami berharap warga yang menjadi korban bisa menjalani perawatan secara gratis," tuturnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Jember Dilarikan ke Puskesmas