TRIBUNJATENG.COM - Arie Febriant pengendara mobil HRV yang meludahi pengendara lain ternyata memiliki harta kekayaan mencapai Rp 2,2 Miliar.

Hal ini diungkap netizen dengan mengunggah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Arie Febriant yang dikutip dari website KPK.

Dalam laporan harta kekayaan tersebut, dituliskan jika Arie adalah karyawan dari perusahaan kilang minyak ternama di Indonesia berstatus BUMN.

Baca juga: Detik-detik Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Api Berasal dari Rumah Warga

Arie menjabat sebagai Assistant Manager Crude Oil Domestic Supply.

Sedangkan tota harta Arie mencapai Rp 2.258.246.325.

Sedangkan hutang Arie mencapai Rp 1.448.562.000.

Berikut ini rincian harta kekayaan milik Arie:

Tanah dan Bangunan: Rp3.000.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/209.5 m2 di KAB / KOTA
Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp 3.000.000.000

Alat Transportasi dan Mesin: Rp 376.000.000
1. Mobil Xpander EXCEED Tahun 2019, hasil sendiri Rp 180.000.000

2. Mobil Honda HRV Tahun 2015, hasil sendiri Rp.196.000.000

Harta Bergerak Lainnya: Rp. 92.525.000
Kas dan Setara Kas Rp238.282.325
Sub Total Rp. 3.706.807.325
Hutang: Rp 1.448.561.000
Total harta Kekayaan: Rp. 2.258.246.325

Sebelumnya, Arie Febriant viral dan menjadi bulan-bulanan netizen udai video arogannya tersebar luas di media sosial.

Baca juga: 6 Tahun Jadi Member, Zee JKT48 Umumkan Akan Segera Lulus: Sudah Saatnya

Insiden ini bermula saat Arie memarkir mobil HRV miliknya di tengah jalan sempit, tepatnya di Jalan Masjid Darul Falah, Keluarahan Petukangan Utara, Pesnaggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (5/4/2024).

Mobil Arie menghalangi mobil yang dikendarai oleh Mila hingga menyebabkan kemacetan.

Arie kemudian keluar dari mobil dan membeli gorengan.

Mila dan Arie pun sempat terlibat cekcok sampai akhirnya mengelurkan kata-kata kasar.

Bahkan Arie meludah ke arah Mila saat direkam.

Sampai akhirnya mobil Mila menyalip HRV tersebut setelah jalur berlawanan kosong.

Meskipun sudah membuat video permintaan maaf, Arie kini dibebastugaskan oleh perusahaan.

Pihak perusahaan Arie bekerja menjelaskan jika yang bersangkutan dibebastugaskan jabatannya untuk mempercepat proses penjatuhan sanksi.

Skorsing yang diberikan bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan pemeriksaan, sehingga yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi yang tepat sesuai dengan ketentuan dan peraturan perusahaan.