TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Keberadaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pariwisata Kabupaten Banyumas akan dievaluasi.
Bahkan bukan tidak mungkin BLUD akan rerancam dibubarkan.
BLUD dinilai tidak memberikan keuntungan dalam optimalisasi pendapatan daerah dari sektor pariwisata di Kabupaten Banyumas.
"Hari ini BLUD belum berhasil, dulu sepakat agar tidak membebani APBD tapi pendapatannya tidak tercapai.
Artinya butuh evaluasi," ujar Ketua DPRD Kabulaten Banyumas, Budhi Setiawan kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (8/5/2024).
Selama libur lebaran 2024 kemarin Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disparbudpar) menarget kunjungan wisatawan sebanyak sebesar 120 ribu orang.
Namun pada kenyataanya target tersebut belum dapat tercapai.
"Kinerja BLUD intinya kalau pariwisata mending jadi BUMD saja.
Puskesmas dan RS kalau jadi BLUD tidak masalah.
Jadi BUMD saja kedepannya ini kendalanya adalah beban pembayaran cicilan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang harus tetap dipenuhi," jelasnya.
Ia bahkan mengkritik Menara Pandang Teratai yang hanya mengandalkan event Pasar Malam.
"Masa menara pandang buat pasar malem apalagi tempatnya bukan disana.
BLUD mikir harus mengejar masukan tapi harus cara yang lebih elegant," tegasnya.
Menurut Budhi sebagian masyarakat menghendaki agar Lokawisata Baturraden juga dipisah atau kembali ke Dinas Pariwisata bukan di BLUD lagi.