Berita Viral

Riwayat Kelam Bus Trans Putera Fajar: Pernah Terbakar di Cipularang Sebelum Kecelakaan Maut

Penulis: Awaliyah P
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Riwayat Kelam Bus Trans Putera Fajar: Pernah Terbakar di Cipularang Sebelum Kecelakaan Maut

Riwayat Kelam Bus Trans Putera Fajar: Pernah Terbakar di Cipularang Sebelum Kecelakaan Maut

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial pengakuan seorang TikToker yang mengaku sempat menggunakan armada PO Trans Putera Fajar yang kecelakaan di Subang.

Dalam pengakuannya, ia menyebut bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut pernah mengalami kebakaran mesin.

Insiden mesin terbakar tersebut diketahui terjadi pada 27 April 2024.

"astgahfirullah... entah kebetulan atau memang Allah ingin memberikan kita skluarga hidayah,

lakalantas yg sedang viral itu menggunakan Bus yg sama pd saat saya skluarga ingin jln"ke Bandung..

dn terjadilah tragedi mesin terbakar.. hampir 1 Bus tak selamat, tpi alhmdllh kita msh dlm lindungan Allah.

semoga para korban anak"SMK itu husnul hotimah.. dn untuk kluarga yg ditinggal diberi ketabahan. aaminn," tulis Tiktoker @rara_azura03.

Dari komentar-komentar tersebut, @Rara_Azura menjelaskan bahwa insiden mesin terbakar terjadi pada 27 April.

"iya.. krn pas kejadian sya bru kmrn tgl 27 april.. mesin terbakar," jelasnya.

Tidak hanya itu, @Rara_Azura juga menjelaskan bahwa ia dan keluarganya awalnya tidak memesan bus tersebut.

Namun setibanya di sana, bus yang datang berbeda dengan foto bus yang telah dipesan.

"kami awalnya tidk memesan Bus itu, kami pilih Bus bgus, pas dteng ko beda dgn foto Bus yg kami pesan pak," papar @Rara Azura.

Dari unggahan yang dibagikan @Rara_Azura, bus tersebut berpelat AD 7524 OG sama persis seperti bus yang telah menewaskan 11 orang tersebut.

Dikutip Tribun Jateng dari Tribunnews.com, seorang penumpang juga mengaku mengalami kebakaran mesin saat menumpangi bus Trans Putera Fajar.

Siti Khoiriyah (28) mengungkapkan rasa kagetnya saat mengetahui bus yang mengalami kecelakaan maut di Tol Cikampek sama dengan bus yang ditumpanginya dan keluarga saat hendak berwisata dari Bekasi ke Bandung.

Siti menyatakan bahwa dia menyadari bahwa bus itu sama karena nomor plat yang terpasang, yaitu AD 7524 OG.

Dari video yang Siti berikan, memang benar bahwa nomor plat bus yang dia tumpangi sama dengan bus yang mengalami kecelakaan fatal di Subang.

"Saya sekeluarga juga nggak ngira awalnya itu bus yang sama. Tapi setelah lihat pelat nomornya dan saya juga punya foto bus waktu pergi, ternyata sama."

"Alhamdulillah masih dilindungi. Cuma agak kecewa dengan pihak bus kenapa bus begitu masih beroperasi," ujarnya.

Siti menyampaikan bahwa acara wisata yang diadakan bersama keluarga besar, yang berjumlah 55 orang, dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 27 April 2024 yang lalu.

Ketika memasuki Tol Cipularang, Siti menyatakan bahwa keluarganya sudah merasa curiga terhadap bus tersebut karena bergerak dengan kecepatan yang lambat.

Tak hanya itu, bus terasa panas dan berbau gosong saat melaju.

"Tanggal 27 April bulan lalu (melakukan wisata ke Bandung). Kami sekeluarga ingin jalan-jalan tujuan ke Jatinangor dan ke Aljabar Bandung."

"Pas memasuki Tol Cipularang, kami sempat curiga ke bus melaju pelan dan terasa panas serta mengeluarkan bau gosong," kata Siti.

Kemudian, Siti menyatakan bahwa kejadian tak terduga terjadi ketika mesin bus mulai mengeluarkan asap, yang membuat keluarganya panik.

Dia menjelaskan bahwa setelah melihat asap tersebut, keluarganya segera mencoba untuk keluar.

Namun, saat mereka mencoba membuka pintu bus, ternyata sulit dilakukan.

Pada saat yang sama, Siti menyatakan bahwa api sudah mulai menjalar dari mesin bus.

"Lalu bus berhenti di kilometer 88 (Tol Cipularang). Ada yang coba keluar dari pintu depan lalu bantu buka pintu tengah."

"Dan posisi sudah muncul api dari bagian depan. Akhirnya pintu terbuka, kita semua berdesakan untuk keluar dan anak-anak kecil semua pada nangis," cerita Siti.

Setelah kejadian kebakaran itu, Siti menyatakan bahwa keluarganya segera menghubungi pihak penyedia bus untuk mengirimkan bus pengganti.

Namun, setelah kejadian tersebut, dia mengungkapkan bahwa tidak semua anggota keluarganya melanjutkan perjalanan wisata ke Bandung.

Siti mengatakan bahwa hanya separuh dari keluarganya yang melanjutkan perjalanan, sementara sisanya memutuskan untuk pulang.

"Rombongan dibagi dua. Rombongan keluarga seberang melanjutkan perjalanan dan saya pulang karena mertua nggak ngasih (izin) buat lanjutin perjalanan."

"Rombongan yang melanjutkan perjalanan naik bus pengganti dan keluarga saya naik mobil kecil seperti mobil travel," tuturnya. (*)

Berita Terkini