TRIBUNJATENG.COM, ANKARA - Pengunjuk rasa bersenjata dan pasukan Turki bentrok di wilayah barat laut Suriah pada Senin (1/7/2024).
Empat orang tewas.
Demo dipicu oleh kekerasan terhadap warga Suriah di Turki pada Minggu (30/6/2024).
Baca juga: Mendarat Darurat di Turki, Pesawat Israel Ditolak Isi Bahan Bakar
Hal itu diungkapkan seorang pemantau perang.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, ratusan orang berdemo di seluruh wilayah tersebut.
Menyusul kemarahan terhadap bisnis dan properti Suriah di Turki tengah di mana seorang pria Suriah dituduh melakukan pelecehan terhadap seorang anak.
"Demonstran bersenjata dan pasukan Turki terlibat dalam bentrokan bersenjata di kota Afrin di wilayah utara Suriah yang dikuasai Turki," kata pemantau yang berbasis di Inggris, yang memiliki jaringan sumber di Suriah.
"Empat orang tewas dalam baku tembak antara pengunjuk rasa dan penjaga yang ditempatkan di posisi Turki," kata Observatorium kemudian, setelah pertama kali melaporkan satu kematian.
Tiga dari korban tewas tewas di kota Afrin dan satu lagi di Jarablos, dan 20 lainnya terluka.
Seorang koresponden AFP di kota utara Azaz mengatakan puluhan orang melakukan protes, dan beberapa di antaranya mengibarkan bendera oposisi Suriah.
"Orang-orang bersenjata menembaki truk-truk Turki di kota terdekat Al-Bab," kata koresponden tersebut.
"Demonstrasi disertai aksi kekerasan menyebar di jalur perbatasan yang dikuasai Turki," kata kepala Observatorium Rami Abel Rahman kepada AFP, dan protes juga meluas ke beberapa bagian di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak.
Sejak 2016, Turkiye telah melakukan operasi darat berturut-turut untuk mengusir pasukan Kurdi dari wilayah perbatasan di Suriah utara.
Pasukan pro-Turki di Suriah kini menguasai dua wilayah luas di sepanjang perbatasan.
Beberapa pengunjuk rasa menurunkan bendera Turki, dan penjaga perbatasan menembaki demonstran yang berusaha menyerbu perbatasan Jarablus.