TRIBUNJATENG.COM - Awal mula seorang pria tega menghajar saudaranya sendiri gara-gara mi instan diungkap polisi.
Ternyata pelaku yang berinisial MS (31) dibohongi oleh saudaranya sendiri soal jumlah mi instan tersisa.
MS awalnya ngotot minta mi instan ke saudaranya berinisial AL (24).
Namu AL menyebut sudah tidak ada lagi mi instan, insiden penganiayaan kemudian tak terhindarkan.
Baca juga: Hasil Lengkap Sepak Bola Olimpiade 2024: Israel Hancur Lebur, Prancis Balaskan Dendam Indonesia
Baca juga: Polisi di Daerah Ini Tak Tangkap Pelaku Penganiayaan Disabilitas Malah Korban yang Jadi Tersangka
Insiden penganiayaan perkara mi instan ini terjadi di Desa Saluan, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Peristiwa ini bermula ketika pelaku hendak bertanya apakah korban mempunyai mi instan di rumahnya.
Namun, korban mengaku tidak punya mi instan.
Pelaku tak percaya, ia pun berinisiatif mencari, dan akhirnya menemukan sebungkus mi instan di dapur korban.
Rasa kesal pelaku pun memuncak.
Pelaku kemudian memukul korban sebanyak 3 kali yang mengenai pipi kiri, pelipis, hingga belakang telingga.
“Dugaan penyebab penganiayaan ini lantaran MS merasa dibohongi oleh AL,” ungkap Kapolsek Toili AKP Raden Hermawan, Jumat (26/7/2024), dikutip dari Tribun Palu.
Meski sempat dilaporkan lalu diproses, polisi pun berinisiatif mempertemukan kedua pihak untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
Setelah dimediasi, kasus penganiyaan ini pun dapat diselesaikan secara damai dan dibuatkan surat pernyataan bersama.
Sementara kasus penganiayaan dipicu masalah sepele juga pernah terjadi di Muna, Sulawesi Tenggara.
Seorang pria di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, tega membunuh temannya sendiri.
Korban ditikam temannya berkali-kali hingga tewas hanya karena dipicu persoalan sepele.
Pembunuhan itu dipicu gara-gara berdebat masalah sepele saat mabuk, apakah ayam atau telur yang duluan ada di dunia.
Korban berinisial DR tewas usai ditikam temannya bernama Kadir Markus (47) sebanyak 15 kali.
Korban warga Desa Lakapera, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Kebohongan Mantan Ratu Kecantikan, Ternyata 8 Tahun Sering Hajar Suami, Tingkah Manipulatif Terkuak
Perstiwa pembunuhan ini terjadi di Jalan Poros Raha-Lakapera, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, pada Rabu (24/7/2024).
Kadir Markus menghabisi nyawa temannya menggunakan senjata tajam jenis badik.
Kepala Kepolisian Sektor atau Kapolsek Tongkuno, Iptu Abdul Hasan membenarkan peristiwa penikaman tersebut.
Motif pembunuhan tersebut karena korban tak bisa menjawab pertanyaan pelaku tentang lebih duluan telur atau ayam.
“Awalnya minum miras sama-sama, mereka minum berdua, setelah itu ada bahasan pelaku bertanya ke korban duluan telur atau ayam yang lahir,” kata sahabat korban, Roy P, Kamis (25/7/2024) seperti dikutip dari Kompas.com.
Lalu karena tak bisa menjawab, korban meminta izin untuk pulang ke rumahnya.
“Pelaku pergi ambil badik di rumahnya dan kemudian pergi kejar ini korban.
Dia kejar korban. Setelah tiba di depan gereja, baru dia tikam, sebanyak 15 tikaman,” ujar Roy.
Korban sempat ditolong warga dengan membawanya ke rumah sakit Wakuru, namun nyawanya tak tertolong lagi.
Sementara itu, pelaku Kadir Markus kemudian menahan sebuah motor dan menyerahkan diri ke Polisi.
Sementara itu, Kapolsek Tongkuno, Iptu Abdul Hasan, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut.
“Pelaku dan korban mengkonsumsi miras dan saksi lainnya dan terjadi selelih paham apakah yang duluan telur atau ayam hingga terjadi selisih paham yang menyebabkan terjadinya tindak pidana pembunuhan,” ucap Abdul Hasan.
“Terduga pelaku sudah kami amankan,” katanya.
Saat ini pelaku Kadir Markus masih menjalani pemeriksaan di Polsek Tongkuno.
Sementara itu korban DR akan dimakamkan di tempat pemakamam umum warga pada Kamis siang ini. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tak Dikasih Mi Instan, Pria Hajar Saudara Sendiri, Merasa Dibohongi usai Nemu 1 Bungkus di Dapur,