Berita Video

Video Kebakaran KM Kirana I di Perairan Karimunjawa, ABK akan Diperiksa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Berikut ini video Kebakaran KM Kirana I di Perairan Karimunjawa, ABK akan Diperiksa.

KSOP Pelabuhan Tanjung Emas  akan periksa awak KM Kirana I atas tragedi kebakaran saat sedang labuh jangkar di perairan Semarang.

Plt Kepala KSOP, Fery Akbar mengatakan seluruh awak kapal Kirana I akan diperiksa ketika dinyatakan siap. Paska kebakaran, awak kapal Kirana I masih istirahat di hotel.

"Kami nanti akan panggil mereka satu-persatu mulai dari nahkoda hingga awak kapal," tuturnya, Senin (12/8).

Pemanggilan awak kapal untuk memastikan unsur penyebab kebakaran. Hasil pemeriksaan itu untuk dijadikan evaluasi.

"Jadi ada pemeriksaan pendahuluan. Setelah diperiksa baru dibuat kesimpulan," ujarnya.

Fery menyebut perusahaan DLU  dalam pengoperasian kapal telah memiliki sertifikat keselamatan. Bahkan sertifikat itu diakui oleh pejabat pemeriksa keselamatan.

"Jadi ketika awak kapal mau kerja nahkoda harus mempersiapkan hot working permit dulu. Nah itu sudah disiapkan," ujarnya.

Menurut Fery, selama menunggu jadwal pemberangkatan awak kapal tetap bekerja melakukan perawatan. Awak kapal telah memiliki rencana kerja selama melakukan perbaikan kapal.

"Jadi setelah sandar perusahaan pelayaran biasanya ada kesempatan melakukan perbaikan," imbuhnya.

Mengenai posisi KM Kirana I, ia menyebut tidak menggangu arus lalu lintas kapal di pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Aktivitas pelayaran masih lancar.

"Jadi mereka anchor (labuh jangkar) melakukan perbaikan," tandasnya. (rtp)

Sementara itu manajemen PT Dharma Lautan Utama (DLU) pastikan perawatan KM Kirana I sesuai prosedur.

Direktur Operasi dan Usaha DLU Rakhmatika Ardianto mengatakan kapal tersebut sedang berlabuh untuk dilakukan perawatan. Sebab PT DLU setiap bulan rutin melakukan perawatan kapal.

"Kami kapal penumpang yang dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik. Kami gunakan tenggang waktu 10 hingga 13 Agustus untuk melakukan perawatan bulanan," ujarnya.

Menurutnya, ada 21 awak kapal terdaftar yang ada di kapal itu. Kemudian pada kapal tersebut terdapat pekerja yakni cleaning service maupun teknisi. Pekerjaan yang dilakukan yakni perawatan mesin, dan perbaikan interior kapal.

"Menurut keterangan anak buah kapal (ABK) saat itu sedang dilakukan penggantian vinyl lantai," tuturnya. 

Rakhmatika menjelaskan penggantian vinyl lantai dilakukan pengeleman. Waktu yang bersamaan juga terdapat pengetokan plat kapal.

"Pengetokan plat kapal itu diduga menimbulkan percikan api. Ditambah ada uap dari lem tersebut yang menyebabkan kejadian kebakaran," ujarnya.

Saat kebakaran kondisi angin sangat kencang sekitar 25 knot atau 50 kilometer per jam. Kencangnya angin menyebabkan api cepat membesar.

"Alhamdulilah kerjasama dengan KSOP dan semua tug boat Pelindo pada pukul 20.20 api bisa dikendalikan. Kemarin tidak ada penumpang sama sekali dan hanya crew yang ada di kapal itu," imbuhnya.

Dia memastikan pengerjaan perawatan kapal telah sesuai SOP. Pihaknya telah menyediakan APAR setiap melakukan pengerjaan  menimbulkan api.

"Kemarin posisi anginnya cukup kencang sekitar 25 knot. Hal ini menyebabkan penjalaran api menjadi cepat. Penanggulangannya tidak bisa dilakukan dua APAR tersedia. Hydrant kami juga berfungsi baik," jelasnya.

Disisi lain pihaknya telah melakukan evaluasi untuk penyediaan APAR. DLU juga akan memaksimalkan hydrant melebihi standar.

"Hydrant kami telah sesuai standar yang disyaratkan. Tinggal faktor kemungkinan di luar kendali kita," ucapnya.

Terkait kapal, Rakhmatika memastikan akan menggeser jika situasinya sudah aman. Pihaknya akan membawa kapal itu ke galangan kapal di Madura.

"Nanti akan ditarik menggunakan tug boat dan dilakukan perbaikan sepenuhnya," imbuhnya.(rtp)

 

Berita Terkini