PSIS Berburu Striker Pengganti Sudi Abdallah, Pencetak 16 Gol Musim Lalu di Liga 1 Ini Masih Nganggur Lho
TRIBUNJATENG.COM - PSIS Semarang gerak cepat mendapatkan pemain baru pengganti Sudi Abdallah di ujung masa bursa transfer Liga 1 musim 2024-2025.
Pemain baru Mahesa Jenar kali ini adalah mantan penyerang RANS Nusantara, Evandro Brandao.
Diketahui sebelumnya, penyerang PSIS Semarang, Sudi Abdallah mengalami cedera di laga pekan pertama.
Baca juga: Update Kondisi Cedera Striker PSIS Sudi Abdallah, Dipastikan Absen Lama Gara-gara Salah Tumpuan
Sudi Abdallah dipastikan absen lama dan PSIS Semarang memutuskan mencari pemain pengganti.
Deadline pendaftaran pemain Liga 1 berakhir hari ini, Selasa (13/8/2024) sehingga PSIS harus segera mendapatkan pemain baru.
Sementara itu, selepas meninggalkan Rans, Evandro belum menemukan klub baru untuk berlabuh.
Gayung bersambut, PSIS yang membutuhkan pemain depan baru langsung menghubungi Evandro.
Kurang Produktif Bersama Rans Nusantara
Selama membela Rans, Evandro tampil tak begitu mencolok.
Iya hanya membukukan, 6 gol dan satu assist dalam 31 pertandingan.
Profil Evandro Brandao
Nama di negara asal:Evandro Elmer de Carvalho Brandão
Tanggal lahir / Umur:7 Mei 1991 (33)
Tempat kelahiran:Luanda Angola
Tinggi:1,81 m
Kewarganegaraan: Angola dan Portugal
Posisi:Penyerang - Depan-Tengah
Kaki dominan:kanan
Agen pemain:Footinvest Management SA
Klub Saat Ini:PSIS Semarang
Bergabung:13 Agt 2024
Pernah Memperkuat Manchester United
Evandro Brandao memiliki pengalaman bermain di sejumlah tim elit Eropa.
Ia pernah memperkuat Benfica B, bermain di tim Mancester United U-18 dan Walsall U-18.
Mencari Striker yang Sudah Beradaptasi dengan Liga 1
Sebelumnya, Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius menyebut timnya akan memakai jasa pemain asing yang pada musim lalu berkarir di Indonesia selepas bomber saat ini Sudi Abdallah diputuskan akan diganti karena cedera.
Gilbert Agius mengatakan bahwa ia cukup sedih dengan cederanya Sudi, namun ia mengatakan bahwa tim pelatih dan manajemen langsung bergerak cepat untuk mencari pengganti Sudi.
Apalagi untuk merekrut pemain asing kali ini penuh keterbatasan karena verifikasi untuk merekrut pemain asing yang musim lalu tidak bermain di Indonesia telah ditutup sejak 6 Agustus lalu.
PSIS hanya memiliki opsi merekrut pemain yang musim lalu bermain di Indonesia dan batas waktu pendaftaran pemain hanya sampai Selasa (13/8).
"Saya ingin menyampaikan pertama cepat sembuh Sudi. Saya sedih, dia sangat tidak beruntung dan kami putuskan langsung untuk mencari pengganti Sudi," ujar Gilbert Agius saat dikonfirmasi pada Selasa (13/8) petang.
"Saya langsung mencari pemain mana saja yang musim lalu bermain di Indonesia dan memberi report ke manajemen terkait profil pemain tersebut dan manajemen memberi support ke saya dan merespons dengan cepat."
" Keputusan ini harus cepat dan saya pikir pemain pilihan kami ini pemain yang cukup bagus dan akan beradaptasi dengan cepat karena musim lalu bermain di Indonesia," lanjutnya.
Kondisi Terkini Sudi Abdallah
Tim medis PSIS langsung melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit di Semarang untuk mengetahui kondisi Sudi Abdallah.
Setelah hasil MRI keluar, tim medis pun memiliki diagnosis bahwa Sudi Abdallah mengalami cedera lutut yang cukup serius.
"Untuk kondisi Sudi Abdallah setelah terjadi salah tumpuan saat menyundul bola terdengar suara robek dan langsung merasa nyeri pada lutut kanan."
"Langsung malam setelah pertandingan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut MRI pada Genue/lutut kanan dengan hasil Partial Tear ACL dan Partial tear LCL."
"Terdapat juga cairan bebas yang diduga darah di sendi dan bisa dilakukan arthrocentesis pada sendi untuk memastikan cairan tersebut."
"Saat ini pemain harus istirahat untuk pemulihan dan akan dilakukan rawat inap agar dapat terapi lebih lanjut dengan dipercepat penyembuhan dengan bantuan fisioterapis," ujar dokter tim PSIS, Radityo Haryo.
Terkait harus dilakukan operasi atau tidak, tim medis PSIS perlu melakukan observasi lebih lanjut.
"Masih belum bisa dipastikan terkait tindakan operasi atau cukup terapi PRP karena masih fase akut, nanti setelah melewati fase akut dilakukan MRI Control saat cairan bebas di sendi sudah hilang supaya lebih jelas," lanjut Radit.
(*)