TRIBUNJATENG.COM, MADRID - Orang tertua di dunia yang masih hidup, Maria Branyas Morera, meninggal dunia.
Wanita Spanyol itu mengembuskan napas terakhir pada usia 117 tahun.
“Maria Branyas telah meninggalkan kita. Dia meninggal sesuai keinginannya: dalam tidurnya, dengan tenang dan tanpa rasa sakit,” tulis keluarganya di akunnya di media sosial X, Selasa (20/7/2024).
Baca juga: Orang Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun Ke-117, Kondisinya Buat Para Peneliti Penasaran
“Kami akan selalu mengenangnya atas nasihat dan kebaikannya,” kata mereka.
Branyas, yang telah tinggal selama dua dekade terakhir di panti jompo Santa Maria del Tura di kota Olot di timur laut Spanyol, telah memperingatkan dalam sebuah posting pada Selasa bahwa dia merasa “lemah”.
“Waktunya sudah dekat. Jangan menangis, saya tidak suka menangis. Dan yang terpenting, jangan menderita untuk saya. Ke mana pun saya pergi, saya akan bahagia,” tambahnya dalam akun yang dikelola oleh keluarganya.
Guinness World Records secara resmi mengakui status Branyas sebagai orang tertua di dunia pada Januari 2023 setelah kematian biarawati Perancis Lucile Randon pada usia 118 tahun.
Setelah kematian Branyas, orang tertua yang masih hidup di dunia adalah Tomiko Itooka dari Jepang, yang lahir pada 23 Mei 1908 dan berusia 116 tahun, menurut Kelompok Penelitian Gerontologi AS.
Branyas, yang hidup selama pandemi flu 1918, Perang Dunia I, Perang Dunia II, serta perang saudara Spanyol, terjangkit Covid-19 pada 2020 hanya beberapa minggu setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-113 dan terkurung di kamarnya di rumah, tetapi berhasil pulih sepenuhnya.
Putri bungsunya, Rosa Moret, pernah mengaitkan umur panjang ibunya dengan “genetika”.
“Dia tidak pernah pergi ke rumah sakit, dia tidak pernah mengalami patah tulang, dia baik-baik saja, dia tidak merasakan sakit,” kata Moret kepada televisi regional Catalan pada 2023.
Kisah hidup Branyas
Branyas lahir di San Francisco, AS, pada 4 Maret 1907, tak lama setelah keluarganya pindah ke Amerika Serikat dari Meksiko.
Seluruh keluarga memutuskan untuk kembali ke negara asalnya, Spanyol, pada 1915 saat Perang Dunia I sedang berlangsung, yang mempersulit pelayaran kapal menyeberangi Atlantik.
Penyeberangan ini juga diwarnai dengan tragedi. Ayahnya meninggal karena tuberkulosis menjelang akhir pelayaran, dan peti matinya dibuang ke laut.
Branyas dan ibunya menetap di Barcelona.
Pada 1931 atau lima tahun sebelum dimulainya perang saudara Spanyol tahun 1936-39, dia menikah dengan seorang dokter.
Pasangan ini hidup bersama selama empat dekade hingga suaminya meninggal pada usia 72 tahun. Dia memiliki tiga anak, termasuk satu yang telah meninggal, 11 cucu, dan banyak cicit.
Manel Esteller, bagian dari tim peneliti dari Universitas Barcelona yang mempelajari DNA Branyas untuk menentukan penyebab umur panjangnya mengatakan kepada surat kabar harian Spanyol ABC pada Oktober 2023 bahwa ia terkejut dengan kesehatannya yang baik.
“Pikirannya benar-benar jernih. Dia mengingat dengan sangat jelas kejadian-kejadian saat dia masih berusia empat tahun, dan dia tidak memiliki penyakit kardiovaskular, yang umum terjadi pada orang tua. Satu-satunya hal yang dia miliki adalah masalah mobilitas dan pendengaran. Sungguh luar biasa,” kata profesor genetika tersebut.
Orang tertua yang terverifikasi pernah hidup adalah perempuan Perancis Jeanne Louise Calment yang meninggal pada 1997 pada usia 122 tahun dan 164 hari. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Maria Branyas, Orang Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun, Begini Kisah Hidupnya"
Baca juga: Inilah Sosok Prajogo Pangestu, Orang Terkaya Versi Forbes: Hanya Lulusan SMA Dulunya Sopir Angkot