TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Tren makan di restoran dengan mengenakan kostum nyeleneh semakin viral di media sosial TikTok dan kini merambah hingga ke Kabupaten Kudus.
Namun, aksi ini memicu keributan hingga pihak kepolisian harus turun tangan membubarkan kerumunan pada Jumat (30/8/2024) dini hari.
Kapolsek Kota, Iptu Subkhan, menjelaskan bahwa pembubaran dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB setelah pihaknya mendapat laporan adanya kerusuhan di salah satu restoran mie di Kudus.
Ketika sampai di lokasi, petugas mendapati para remaja memenuhi restoran dengan berbagai kostum yang dianggap mengganggu.
"Ia menambahkan, beberapa remaja terlihat hanya mengenakan celana dalam yang merepresentasikan kostum tuyul, ada juga yang berpakaian seperti pocong, dan bahkan ada yang memakai pakaian menyerupai orang dengan gangguan jiwa. Kostum-kostum ini jelas mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengunjung," tambah Subkhan.
Subkhan juga mengungkapkan bahwa saat petugas tiba, para remaja sudah memenuhi meja dan kursi, tetapi tidak ada makanan atau minuman di meja mereka.
Sebagian besar dari mereka tampaknya hanya datang untuk membuat konten media sosial.
Pihak restoran pun sempat dimintai keterangan, namun mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut dan tidak terlibat dalam pengaturan acara.
"Beberapa remaja yang kami tanyai mengaku mendapatkan informasi untuk berkumpul dan mengenakan kostum aneh melalui grup WhatsApp, Instagram, dan Facebook," jelas Subkhan.
Kapolsek Kota ini menegaskan bahwa tindakan para remaja tersebut telah melampaui batas karena mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam mengikuti tren di media sosial.
"Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak terjebak dalam tren yang berpotensi meresahkan publik. Tetap prioritaskan ketertiban dan kenyamanan bersama," tutup Subkhan.
Insiden ini menjadi perhatian publik dan pelajaran bagi para pengguna media sosial untuk lebih bertanggung jawab dalam mengikuti tren, terutama yang dapat mengganggu ketertiban umum.