Miris, Gaji Guru Supriyani Sebulan Setara 10 Kilogram Beras, Mana Cukup Lunasi Uang Damai Rp 50 Juta
TRIBUNJATENG.COM- Sosok Supriyani guru honorer SDN 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara masih menyedot perhatian publik.
Guru honorer yang telah mengabdi selama 16 tahun tersebut dituding telah melakukan penganiayaan terhadap salah seorang siswanya.
Supriyani kemudian dilaporkan oleh orang tua D ke Polsek Baito pada Kamis (26/4/2024) lalu.
Baca juga: Raffi Ahmad Buka Suara Gelar Honoris Causa yang Diterimanya : Harus Ada Edukasi dan Sosialisasinya
Baca juga: Paula Verhoeven Kembalikan Kenzo ke Baim Wong, Anak Bungsu: Mama Baik-baik Ya
Baca juga: Haldy Sabri Menikahi Irish Bella, Denny Darko Terawang Perasaan Mantan Istri Ammar Zoni
Baca juga: Haldy Sabri Menikahi Irish Bella, Denny Darko Terawang Perasaan Mantan Istri Ammar Zoni
Dalam tudingan tersebut Supriyani dinarasikan telah memukul siswanya berinisial (D) yang tak lain adalah anak seorang Polisi yang bertugas di Polsek Baito.
Pada Kamis (24/10/2024) Supriyani menjalani sidang di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan.
Pada Selasa (22/10/2024) Supriyani sempat masuk ke bui dan membuat kasus ini menjadi viral.
Dikutip melalui kanal youtube Tribunnews Sultra Official tampak melakukan wawancara khusus dengan Guru Supriyani.
Dalam video yang diunggah pada Selasa (29/10/2024) tersebut tampak Guru Supriyani mengungkap banyak hal.
Tampak dalam sesi wawancara tersebut Supriyani mengungkapkan jika dirinya telah belasan tahun mengabdi untuk menajdi guru honorer.
"Udah sekitar 16 tahun," ucap Supriyani.
Di usianya yang kali ini menginjak 36 tahun, Supriyani mengungkap awal mula dirinya menjadi guru honorer.
"36," ucap Supriyani menyebutkan usianya saat ini.
"Iya begitu lulus SMA, daftar kuliah tuh langsung masuk honor, jadi sambil kuliah sambil honor," ucap Supriyani.
Supriyani tampak menjelaskan jika dirinya telah menjadi guru honorer setelah lulus SMA dan saat dirinya masih berkuliah hingga saat ini.
Ia kemudian tampak mengungkapkan besaran gaji yang ia terima selama mengabdi menjadi seorang guru honorer.
"300 itu pun sekarang, kalau yang dulu awal honor itu masih 200 terus kasih naik ke 250, dan sampai sekarang 300," ucap Supriyani menjelaskan besaran gaji yang ia terima hingga mengalami sejumlah kenaikan.
"Iya, per bulan. Cuma kadang bayarnya tri wulan satu kali," ungkapnya.
Diketahui gaji yang ia terima tersebut biasanya dibayarkan sebulan sekali bahkan hingga tiga bulan sekali.
Kemudian Supriyani tampak mengungkapkan suka dukanya saat menjadi guru dengan beragam latar belakang siswa.
"Suka dukanya ya seneng aja ketemu anak-anak lucu-lucu ya mungkin dukanya itu kalau anak-anak lagi marah atau ribut di kelas gitu tapi kan kita jalani sebagai guru harus bertahan dan bekerja sesuai pekerjaannya sebagai seorang guru," ungkapnya.
"Saat ketemu anak-anak di dalam kelas Ice breaking pada saat istirahat mengobrol dengan anak-anak di kelas ini sangat menyenangkan," imbuhnya.
"Ya itu tadi kalo pada saat anak ribut mungkin ya susah diatur, tapi kita tetap bersyukur eh iya dengan gaji walaupun nggak mencukupi ya segitu untuk hidup tapi ada jalan lain." beber Supriyani.
Ia tampak mengungkapkan jika gajinya saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun ia mengaku tetap bersyukur karena pasti ada jalan lain untuk menutup biaya hidup keluarganya.
Sementara itu dari kasus tudingan melakukan penganiayaan terhadap siswanya Supriyani dimintai uang damai sebesar Rp 50 juta.
Sedangkan, gaji yang diterima Supriyani bahkan hanya setara 30 kilogram beras jika diasumsikan satu kilonya seharga Rp 10.000.
Akibatnya, 6 orang polisi diperiksa ketat oleh Bid Propam Polda Sultra atas kasus uang damai sebesar Rp 50 juta.
(*)