TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- KPU Jateng menggelar Debat Kedua, Paslon Gubernur/Wakil Gubernur di Majapahit Convention Center (MAC), Gayamsari, Semarang, Minggu (10/11/2024) malam. Debat yang dihadiri ratusan pendukung kedua paslon ini disiarkan langsung oleh KPU Jateng dan Kompas TV.
Debat ini dibuka oleh Ketua KPU Provinsi Jateng Handi Tri Ujiono. Dalam sambutannya, Handi mengatakan, 17 hari lagi pemungutan suara akan digelar.
Tema yang diambil adalah pembangunan berkelanjutan, membangun infrastruktur dan ketahanan pangan Jateng dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Catatan KPU metode debat menjadi salah satu metode paling efektif untuk menyampaikan pesan antar Paslon," terangnya.
Ia juga berharap, masyarakat Jateng bisa menyimak secara baik. "Massa pendukung, saya harap bisa menaati aturan, agar debat berjalan secara kondusif," pinta Handi.
Ngopeni UMKM
Segmen I diberikan kepada Paslon nomor urut 2, Ahmad Lutfhi - Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. Dalam penyampaian visi misi, Lutfhi mengatakan telah bertemu dengan beberapa orang di beberapa daerah. Seperti di Kabupaten Batang, Kebumen, Kota Salatiga hingga Kabupaten Semarang.
Dari pertemuan tersebut Luthfi mengatakan, bersama Gus Yasin telah menyerap aspirasi masyarakat. "Dari pedagang tempe, sampai petani dan nelayan telah kami temui. Itulah semangat kami untuk ngopeni masyarakat," tandas Luthfi.
Ia juga berujar baju batik yang dikenakan merupakan buatan warga Kota Salatiga. Selain itu, sepatu yang pakai juga produk warga Kabupaten Kendal. Hal tersebut merupakan langkah untuk ngopeni UMKM. "Ke depan saya berharap, tidak ada lagi nelayan kesulitan solar dan petani tidak kesulitan pupuk," tegas Ahmad Luthfi.
Didampingi Gus Yasin ia menerangkan, berkelanjutan bermakna melanjutkan prestasi Bibit Waluyo dan Ganjar Pranowo dan melanjutkan prestasi Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto.
"Kami juga berkomitmen untuk menghapus hutang nelayan dan petani seperti yang disampaikan Presiden Prabowo," tuturnya.
Penyampaian visi misi tersebut diteruskan oleh Gus Yasin lantaran waktu yang diberikan moderator masih tersisa.
Gus Yasin pun langsung mengatakan, Lutfhi dan ia sadar dampak perubahan iklim semakin terasa. Untuk itu mereka berkomitmen untuk ngopine bumi. Ia juga yakin semua kepercayaan ingin ngopeni bumi. "Kami telah melakukan berbagai hal beberapa waktu lalu, seperti membangun embung dan lainnya," terang Gus Yasin.
Ketahanan Pangan
Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi atau Hendi pun diberikan kesempatan kedua untuk menyampaikan visi dan misinya. Andika menyampaikan, kerja keras masyarakat Jateng dan Pemerintah dari atas hingga bawah telah mengukir prestasi.
Di mana Jateng menjadi kekuatan terbesar nomor 4 nasional. Selain itu, dilihat dari indeks daya saing Jateng menempati posisi ke dua nasional. Menurutnya, indeks ketahanan pangan selama 5 tahun terakhir menunjukkan tren berkembang.
"Jika 2019 indeks ketahanan pangan 78,85 pada 2022 menjadi 82,95. Perkembangan positif tersebut bisa diartikan dengan perkembangan yang baik dalam infrastruktur," tegas Andika.
Menurut Andika, ketahanan pangan juga bisa diartikan dengan ketersediaan pangan yang mencukupi baik segi kuantitas dan kualitas. Sehingga perkembangan positif ketahanan pangan menunjukkan keberhasilan pembangunan infrastruktur baik darat, laut hingga udara sampai infrastruktur pengolahan.
"Namun kondisi tersebut berdampak langsung pada kerusakan lingkungan. Untuk itu kami mencoba memitigasi hal tersebut, khususnya kerusakan lingkungan," tambahnya.
Petani Naik Kelas
Calon Wakil Gubernur Hendrar Prihadi menjelaskan Program Andika-Hendi ada namanya program petani dan nelayan bisa naik kelas.
Dari 35 kabupaten kota ada keluhan mengenai pupuk dan irigasi. "Maka kelangkaan air jadi perhatian serius kami. Di Jateng ada 38 waduk dan 172 embung. Sekitar 17 persen rusak. Maka kami akan fokus alokasikan APBD Provinsi untuk perbaiki waduk, dan melibatkan swasta maupun akademisi," kata Hendi.
Selain itu, Paslon Nomor Urut 1 juga menandaskan pentingnya melibatkan BRIN Daerah untuk membuat petani naik kelas. Supaya masa panen makin pendek. Dan hasil panen bisa dibeli oleh BUMD.
Kemudian masalah pupuk, seharusnya kuota di Jateng cukup. Yang penting adalah tata kelonya. Jangan sampai petani ingin tanam tapi pupuk tidak tersedia.
"Yang ingin kita perjuangkan adalah petani bisa punya lahan lebih dari 1/2 hektar. Dan yang tak kalah penting kita sediakan gudang dan buat BUMD untuk membeli hasil panen petani dengan harga yang bagus. Jangan sampai saat panen raya justru harga anjlok," tandas Hendi.
Calon Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen membantah pernyataan Hendi. Bahwa di Jawa Tengah sudah ada BUMD yang fokus untuk membeli hasil panen petani. Sehingga tidak perlu lagi membuat BUMD yang baru.
Calon Gubernur Ahmad Luthfi menambahkan, persoalan pupuk bukan terletak pada kuota. Karena sebenarnya kuota pupuk untuk Jateng sudah mencukupi. Yang menjadi persoalan adalah distribusi. "Distribusi pupuk di Jateng tidak tepat sasaran.
Tata kelola carut marut. Maka nanti kita akan hapus kartu tani. Kita buat tata kelola yang efektif dan tepat sasaran," tegas Luthfi.
Pengaruhi Pemilih Bimbang
Pengamat Politik dari Undip Semarang Wahid Abdulrahman menilai debat putaran kedua Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Tengah begitu krusial untuk mempengaruhi pemilih bimbang atau yang belum menentukan pilihan (undecided voters).
Terlebih dari hasil survei Litbang Kompas pada 15-20 Oktober 2024, pemilih bimbang ini mencapai 43,1 persen.
"(Debat kedua pilgub Jateng) efeknya besar karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan," kata Wahid.
Menurut dia, debat kedua Pilgub Jawa Tengah seharusnya lebih sengit karena tema debat sudah mulai mengerucut. "Ya seharusnya lebih sengit dari dua paslon dibandingkan dengan debat pertama," jelasnya.
Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujiono mengatakan, debat kedua Pilgub Jateng bertemakan Pembangunan Berkelanjutan, Membangun Infrastruktur Ketahanan Pangan Jawa Tengah dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat. (bud/iwn)