TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Duel ide antar dua Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jateng tersaji di debat ketiga Pemilihan Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (20/11/2024) malam.
Kedua Cawagub ini adu gagasan soal ide pengembangan sosial budaya.
Awalnya, Cawagub dari nomor urut 2, Taj Yasin melontarkan permasalahan di Jateng soal bergesernya minat anak muda terhadap budaya lokal.
Oleh karena itu, ia mengajak anak muda untuk berminat ke budaya lokal.
Caranya dengan memasukan budaya lokal ke kurikulum pendidikan.
Kemudian menghidupkan sentra-sentra kebudayaan yang sudah ada seperti Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang dan Taman Sriwedari Solo.
"Kami akan ajak pemuda dan pelaku budaya untuk melakukan promosi budaya lokal pameran budaya taraf internasional dengan bekerjasama bareng diaspora," paparnya.
Pihaknya juga akan memanfaatkan cagar budaya dan kesenian daerah seperti pabrik gula di Colomadu, ketoprak di pagi untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi kebudayaan di Jateng.
"Tembang lir ilir akan kami rekomendasi supaya diakui UNESCO," terangnya.
Baca juga: Debat Pilgub Jateng: Ahmad Luthfi Usung Aplikasi Jateng Ngopeni untuk Pelayanan Kesehatan
Baca juga: Andika Sodorkan Relaksasi Luthfi Desk Tenaga Kerja Bersama Polda, Debat Soal Ketenagakerjaan
Menanggapi pernyataan itu, Cawagub nomor urut 2 Hendrar Prihadi mengatakan, program yang dipaparkan Taj Yasin cukup brilian.
Namun, kondisi itu berbanding terbalik dengan indeks terkait kebudayan Jateng yang rendah yakni angkanya 46,35.
"Jadi idenya (selama jadi Wakil Gubernur) tidak terimplementasi dengan baik," katanya.
Dia mengaku, bakal berkomitmem supaya program menyentuh dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Jadi program tidak hanya berhalusinasi dan tidak dikerjakan," klaimnya.
Debat ketiga antara dua pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah dilangsungkan di Muladi Dome, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (20/11/ 2024) pukul 19.00 WIB.
Debat pamungkas ini bertemakan “Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran”. (Iwn)