TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman ( FK Unsoed) (unsoed.ac.id) menyelenggarakan kegiatan Workshop di Ballroom Hotel Luminor Purwokerto selama 2 hari (30 November 2024 - 1 Desember 2024).

Workshop diadakan sebagai wadah untuk diskusi pendalaman regulasi baru dan sharing pengalaman pengelolaan untuk meningkatkan pemahaman dan pemantapan persiapan pendirian PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di Unsoed. 

Baca juga: Wujudkan EcoSociopreneurship untuk Daya Saing Global, FEB UNSOED Gelar Monev PKKM

Pada hari pertama, Workshop dihadiri oleh Ketua Panitia (Dr.dr.Eman Sutrisna, M.Kes), Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed (Dr.dr.MM Rudi Prihatno, Sp.An), dan beberapa narasumber dari berbagai lembaga yang berwenang diantaranya  Ka.LLDIkti - VI (Dr. Bhimo W Andoko), Direktorat Tata Kelola Yankes Kemenkes (dr. Sunarto,M.Kes), & Direktorat Penyedia Tenaga Kesehatan Kemenkes (Dr. Akemat, S.Kp, M.Kes). Acara dihadiri pula oleh para Direktur RSUD wilaya Brebes, Cilacap, Majenang, Purbalingga, dan Wonosobo. Workshop dimoderatori oleh Dr. dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp.DVE, FINSDV, FAADV.

Dr.dr.Eman Sutrisna, M.Kes selaku ketua panitia workshop dalam sambutannya mengatakan bahwa ia berharap seluruh pihak dari bidang terkait baik pihak rumah sakit jejaring maupun pihak fakultas kedokteran, agar dapat saling memahami dan memposisikan diri untuk saling bersinergi sehingga menghasilkan suatu proses pembelajaran PPDS dan menciptakan lulusan dokter spesialis yang berkualitas. 

“Dari kegiatan ini diharapkan, kita (Fakultas Kedokteran Unsoed) dapat mengambil langkah yang jelas, saling bersinergi, dan produktif sesuai dengan regulasi yang berlaku”, ujar dr. Eman.

Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed, Dr.dr.MM Rudi Prihatno, Sp.An pada saat membuka workshop tersebut dan menyampaikan kepada para peserta agar dapat menjadikan acara tersebut sebagai wadah untuk diskusi dan sharing terkait informasi terbaru UU 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan khususnya RS pendidikan pasca.

“Silakan Bapak/Ibu berdiskusi terikait poblematika apa yang selama ini didapat dan menjadi masalah yang sifatnya disinformasi”, kata Dekan.

Sementara itu pada hari kedua workshop dihadiri oleh Ketua Panitia, Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed, dan beberapa narasumber dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Sebelas Maret (UNS). 

Beberapa narasumber tersebut adalah Wakil Dekan Akademik FKKMK UGM (dr. Ahmad Hamim S., Ph.D), perwakilan Wakil Dekan Kerjasama FKKMK UGM (dr. Haryo Bismantara, M.P.H), KPS Bedah FKKMK UGM (dr. Sukmadi Lukman Anwar, Sp.B), KPS Ilmu Penyakit Dalam FKKMK UGM (Dr.dr. Deddy Nur Wachid A, M.Kes, SpPD-KR) , KPS Ilmu Kesehatan Anak FKKMK UGM (dr. Rina Triasih, Sp. A), KPS Dermatovenerologi FKKMK UGM (dr. Niken Trisnowati, M.Sc, Sp.KK), dan KPS Pulmonologi FK UNS (dr. A Farih Raharjo. Sp.(K)). Pada hari kedua workshop dimoderatori oleh Dr.dr. Eman Sutrisna, M.Kes. (*)

Baca juga: UNSOED dan UHB Berikan Baglog dan Uji Coba Alat Kukus Jamur di Desa Winduaji