TRIBUNJATENG.COM, PATI - Sepanjang tahun 2024, Kabupaten Pati mencatatkan 165 kasus kebakaran.
Total kerugian material akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp 25,7 miliar.
Angka ini menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 205 kasus kebakaran.
Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada karena banyak kasus kebakaran dipicu oleh faktor kelalaian.
Kasi Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Pati, Wahyu Widiatmoko, mengungkapkan bahwa Kecamatan Juwana menjadi wilayah dengan kasus kebakaran terbanyak pada 2024.
Sebanyak 42 kebakaran terjadi di Kecamatan Juwana.
Sementara itu, Kecamatan Pati mencatat 16 kasus kebakaran, sedangkan Kecamatan Kayen dan Jakenan masing-masing 12 kasus.
Faktor utama penyebab kebakaran adalah kelalaian manusia, seperti pembakaran sampah dan bediang di kandang ternak yang kurang diawasi.
Banyak kebakaran juga terjadi karena menyalakan api di dekat benda mudah terbakar, sehingga api cepat menyebar.
"Selain itu, korsleting listrik merupakan penyebab kebakaran yang paling sering terjadi," ujar Wahyu.
Ia mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan peralatan elektronik di rumah.
Jika ditemukan kabel atau peralatan listrik yang tidak berfungsi baik, segera ganti dengan yang baru untuk mencegah risiko kebakaran.