Grib Jaya Vs Pemuda Pancasila

Polisi Tetapkan 4 Tersangka Bentrok Pemuda Pancasila dengan GRIB Jaya di Blora, Belum Ditahan

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Polres Blora menetapkan empat tersangka akibat bentrokan Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Blora.


Pasalnya, bentrokan antar ormas itu terjadi pada Selasa (14/1/2025). Dengan jumlah korban 12 korban.


Adapun untuk lokasi bentrokan terjadi di dua titik lokasi. Di perempatan Karangjati Blora, dan di Kecamatan Kunduran.


Sebelumnya, Polres Blora meringkus 19 terduga pelaku bentrokan.


Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan dari 19 terduga pelaku, ada 4 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.


"Jadi tahap penegakan hukum kami sudah naik ke tahap penyidikan. Kami sudah dapatkan 2 orang tersangka (yang bentrok di Perempatan Karangjati) dan 2 orang tersangka juga di TKP Kunduran."


"Total yang ditetapkan sebagai tersangka ada 4 orang, itu dari dua TKP," katanya, Senin (20/1/2025).


Lebih lanjut, AKBP Wawan mengatakan keempat pelaku yang ditetapkan tersangka berasal dari luar Blora.


 "Tersangka dari luar kota semua, jadi korban dan pelaku itu dari luar kota Blora semua," ujarnya.


AKBP Wawan menyampaikan sampai saat ini keempat tersangka belum dilakukan penahanan, hanya wajib lapor.


"Pelaku dari dua TKP itu pro aktif, dan saat ini pelaku, statusnya wajib lapor. Belum dilakukan penahanan," paparnya.


Menurut AKBP Wawan, jumlah tersangka bisa bertambah.


"Dan ini tersangka masih bisa bertambah, nanti tergantung penyidikan kita ke depannya," paparnya.


Sebelumnya diberitakan, Polres Blora meringkus belasan terduga pelaku yang terlibat bentrokan Ormas Pemuda Pancasila Blora dan GRIB Jaya Blora, Selasa (14/1/2025)


Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto,  mengatakan total ada 19 terduga pelaku yang diamankan.


"Sampai saat ini ada 19 terduga pelaku yang kami amankan, dan saat ini masih dalam pemeriksaan," katanya, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).


Lebih lanjut, AKBP Wawan menyebut belum bisa merinci terduga pelaku, yang berasal dari Ormas Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya.


"Ini masih pendalaman," ujarnya.


AKBP Wawan menjelaskan ada beberapa alat yang digunakan dalam bentrokan antara kedua ormas itu.


"Kalau yang bawa sajam, kami belum mendapatkan informasi.  Tetapi ada yang menggunakan kayu, batu, yang digunakan untuk sebagai alat bentrok," terangnya.


Sementara itu, akibat bentrokan yang terjadi kendaraan dari kedua ormas tersebut mengalami kerusakan.


"Untuk kendaraan rusak dari masing-masing ormas. Saat ini kami lakukan penyelidikan dan penyidikan, nanti akan kami sampaikan hasil berikutnya," jelasnya.


Sebelumnya diberitakan, Polres Blora mencatat ada belasan korban akibat bentrok antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Blora, Selasa (14/1/2025) kemarin.


Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto,  mengatakan bentrokan antar dua ormas tersebut, terjadi di dua titik lokasi.


Di antaranya, di Perempatan Karangjati Blora, dan di Kecamatan Kunduran Blora.


"Jadi dapat kami jelaskan kejadian kemarin, lokasi bentrok ada di dua TKP. Yang pertama di TKP Karangjati, itu korban ada 8 orang,"


"Terus untuk TKP ke dua itu ada di Kecamatan Kunduran, korban  ada 4 orang. Jadi total ada 12 korban," katanya, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).


Lebih lanjut, AKBP Wawan, mengatakan dari 12 korban, 11 korban sudah selesai dilakukan perawatan.


"Dari 12 korban, 11 korban sudah kembali ke rumah masing-masing tadi malam."


"Dan sisa 1 korban yang masih dirawat di RSUD Blora, dan insyaallah hari ini kemungkinan akan dirujuk ke Rembang," jelasnya.


Terlepas dari itu, AKBP Wawan mengajak semua pihak untuk menjaga kondusifitas di Kabupaten Blora.


"Dan kami harapkan dari rekan-rekan media, tolong membantu untuk menciptakan situasi yang kondusif. Sehingga kabupaten Blora ini akan cinta damai."


"Dan Alhamdulillah sampai saat ini, situasi di kabupaten Blora, aman terkendali dan kondusif," paparnya.


Sebelumnya diberitakan, bentrok antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terjadi di Blora, Selasa (14/1/2025) kemarin.


Bentrok antara kedua ormas itu, terjadi di dua lokasi. Di antaranya, di Perempatan Karangjati Blora, dan di wilayah Kecamatan Kunduran Blora.


Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Blora, Munaji, mengeklaim bentrok yang terjadi di Kunduran, imbas dari bentrok yang terjadi di Perempatan Karangjati Blora.


Sejumlah anggota GRIB Jaya, mengalami luka akibat bentrok yang terjadi di Kunduran Blora.


"Dia yang mulai dulu og, yang terjadi kan (bentrok) di Karangjati dulu, baru bentrok di Kunduran, jadi bukan asal bentrok," katanya, saat dihubungi sebelum adanya mediasi di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025) pagi.


Lebih lanjut, Munaji menegaskan bahwa bentrok di Kunduran, buntut dari bentrok yang terjadi di Perempatan Karangjati Blora.


Munaji mengatakan, bentrok di Perempatan Karangjati Blora, anggota Pemuda Pancasila Rembang mengalami luka.


"Kita (PP) dihajar di Karangjati, terus habis itu, kita hajar (GRIB) di Kunduran," ujarnya.


Munaji mengatakan untuk anggota Ormas Pemuda Pancasila yang terlibat bentrok di Kunduran saat ini masih diamankan di Polres.


"Anggota (yang bentrok) di Kunduran, masih ada di Polres, hari ini akan kita selesaikan," paparnya.


Sebelumnya diberitakan, mobil berwarna doreng yang diduga milik ormas Pemuda Pancasila, diduga dirusak oleh sekelompok orang yang diduga dari  organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.


Selain itu, diduga sekelompok orang itu juga melakukan pemukulan terhadap anggota yang diduga dari ormas Pemuda Pancasila di Perempatan Karangjati Blora.


Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, selain mobil berwarna doreng yang rusak, ada sekitar 3 motor di lokasi juga rusak.


Pihak aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi dan melakukan pemeriksaan. 


Kejadian itu membuat, rame di area lokasi keributan itu. Mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora tengah diamankan pihak kepolisian. 


Polisi juga memasang garis polisi di tempat kejadian. Lalu lintas sempat macet.


Salah seorang ketua RT 2 RW 2 Kelurahan Karangjati, Sigit, menyampaikan kronologi kejadian keributan yang terjadi di tengah jalan tersebut.


"Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimasa," jelasnya, Selasa (14/1/2025).


Lebih lanjut, menurutnya anggota Pemuda Pancasila selain mengendarai mobil ada juga yang mengendarai sepeda motor. 


Kelompok PP ada yang tidak bisa melarikan diri kemudian dihajar kelompok GRIB.


"Ndelalah ada 1 yang tidak bisa lari mas, dimasa, dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras," jelasnya.


Kelompok GRIB juga sempat mengancam akan menghabisi anggota PP itu ketika tidak melepas atribut yang dikenakan. Korban tersebut juga berlumuran darah.


"Ada salah satu kelompoknya grib datang minta supaya pemuda tadi melepas atributnya Pemuda Pancasila, jaket e dilepas. Akhirna dilepas terus saya suruh sembunyi di belakang mas. Di perjalanan darah itu kececeran," terangnya.


Pihak PP kemudian diamankan oleh kepolisian. Sejumlah orang yang mengalami luka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. 


Rombongan GRIB kemudian melanjutkan perjalanan ke arab utara. Lalu lintas kembali normal.


"Setelah itu, GRIB lari ke utara," ujarnya.


Sementara itu pihak kepolisian tidak berkenan untuk diwawancarai oleh wartawan.


Ketua DPC GRIB Blora, Sugiyanto membenarkan bahwa pengerusakan dilakukan oleh anggota GRIB luar Blora. 


Pihaknya mengeklaim anggota GRIB itu hendak pulang namun dihadang oleh Pemuda Pancasila, anggota GRIB langsung menghajar PP.


"Iya (anggota GRIB). Ini kan mau pulang dihadang GRIB. Ini tadi dari Blora sudah dirembug. Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang."


"Dihadang sama PP Rembang makanya langsung dihancurkan itu. Polisi tahu itu, kita dari Kudus itu tidak semena-mena, dihadang langsung dihabisin itu. Itu kepolisian tahu, masyarakat juga tahu," paparnya.(Iqs)

Berita Terkini