Wonosobo Hebat

Cegah PMK Meluas, Dispaperkan Wonosobo Lakukan Vaksinasi Door to Door pada Hewan Ternak Warga

Tribunjateng/Imah Masitoh
Dispaperkan Kabupaten Wonosobo lakukan vaksinasi PMK di kandang ternak milik warga Desa Wonoroto, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Rabu (22/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Dispaperkan Kabupaten Wonosobo mulai lakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di seluruh kecamatan.

Vaksinasi pada ternak yang sehat dilakukan, imbas adanya melonjaknya kasus PMK di Kabupaten Wonosobo sejak awal tahun ini. Hingga saat ini telah ditemukan 142 ternak di Wonosobo terjangkit PMK.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya mengatakan, vaksinasi telah dilakukan sejak Senin (20/1/2025).

"Jadi hari ini kita vaksinasi tidak hanya di Watumalang saja, tapi ada di Surajaya, Sapuran. Wilayah lain juga dijadwal. Kemudian desinfektan di pasar hewan," ungkapnya kepada tribunjateng.com, Rabu (22/1/2025).

Heri mengungkapkan di bulan Januari ini Kabupaten Wonosobo mendapatkan alokasi vaksin PMK dari provinsi sebanyak 500 dosis.

Alokasi vaskin PMK juga akan didapatkan kembali pada bulan Februari mendatang dengan jumlah dosis yang belum ditentukan dari provinsi.

"Se-Jawa Tengah itu dijatah 40 ribu oleh pemerintah pusat. Jadi dibagi ke 35 kabupaten di Jateng, Wonosobo dapat 500 dosis," jelasnya.

Vaksinasi ini dilakukan pada hewan ternak yang sehat dan belum terpapar virus PMK. Sehingga Dispaperkan Kabupaten Wonosobo mendata dan memilih ternak yang sehat di seluruh Wonosobo.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK, vaksinasi dilakukan secara door to door oleh petugas yang langsung mendatangi ke kandang-kandang ternak milik warga.

"Jadi vaksinasi ini juga bisa secara mandiri, artinya peternak bisa membeli sendiri nanti bisa menghubungi petugas peternakan untuk melakukan vaksinasinya," imbuhnya.

Hari menyebut, vaksinasi PMK pada hewan ternak bisa dilakukan minimal 2 kali atau setiap 6 bulan sekali untuk melindungi ternak dari penyebaran wabah penyakit.

Mengantisipasi penyebaran virus PMK yang lebih masif, Heri mengimbau peternak untuk proaktif melaporkan kejadian kasus agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut. (ima)