TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Memasuki hari kelima banjir di Kecamatan Patebon, pemerintah Kabupaten Kendal terus mengupayakan proses pembersihan sisa material.
Banjir sebelumnya melanda wilayah Kecamatan Patebon yang disebabkan jebolnya dua tanggul Kali Bodri pada Senin (20/1/2025) malam. Imbasnya ribuan rumah terdampak dan ratusan warga mengungsi.
Meskipun air di beberapa titik sudah surut, namun kini warga harus bersusah payah membersihkan rumah dari material lumpur yang tebal.
Selain itu, warga juga membersihkan peralatan rumah yang ikut terendam banjir.
Baca juga: Posko NU Peduli Banjir Kendal Beri Layanan Bengkel Motor Gratis
Salah satu warga Dukuh Babadan Desa Kebonharjo, Kasmini terlihat masih menunggu aliran air PDAM menyala untuk membersihkan peralatan dapur.
"Ini airnya mati, mau membersihkan harus nunggu dulu," kata Kasmini ditemui di lokasi, Jumat (24/1/2025).
Ia menerangkan, seluruh barang rumah saat ini tak bisa digunakan usai terendam banjir bercampur lumpur.
"Ini ndak bisa digunakan, ada 6 panci itu yang biasanya saya gunakan untuk buat usaha kue hilang," ujarnya.
Ia pun berharap pemerintah Kabupaten Kendal bisa memberikan bantuan usaha untuk kehidupan sehari-hari.
"Ya semoga ada bantuan ya untuk kami usaha lagi," sambungnya.
Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari menuturkan pihaknya telah mengerahkan seribu tim gabungan dari berbagai unsur untuk membersihkan sisa banjir.
"Pagi tadi kami apel bersama seribu petugas dari berbagai unsur TNI Polri, relawan, ASN, dan juga pelajar ikut membantu membersihkan dampak banjir," katanya saat meninjau di Desa Kebonharjo, Jumat (24/1/2025).
Ia menerangkan, titik air memang belum sepenuhnya surut dengan campuran material lumpur padat yang menggenang di jalan-jalan permukiman.
"Tadi memang sudah dilakukan bersih-bersih bersama, tapi memang lumpurnya tebal dan genangan belum sepenuhnya surut," ungkapnya. (ags)