TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemain muda PSIS Semarang, Ridho Syuhada Putra tampil apik ketika dipercaya tampil dalam laga pekan ke-20 Liga 1 2024-2025 menghadapi PSBS Biak di Stadion Lukas Enembe Jayapura, Minggu (26/1/2025).
Dalam laga away terjauh PSIS Semarang pada musim ini, skuad asuhan Gilbert Agius tampil mengejutkan dengan membungkam tuan rumah PSBS Biak dengan skor 3-1.
Saat pertandingan seakan berakhir imbang dengan skor 1-1, Ridho Syuhada yang masuk pada menit di menit 63 babak kedua itu menjadi pembeda di lapangan.
Baca juga: Menang di Kandang PSBS Biak, Gilbert Agius Akui PSIS Terkurung Sepanjang Laga
Baca juga: Di Balik Kemenangan PSIS Semarang atas PSBS, Pupus Rekor Buruk 5 Laga Sebelumnya
Ridho sukses membukukan dua gol masing-masing di menit 80 dan 89.
Kemenangan tersebut menjadi catatan sejarah tersendiri bagi PSIS Semarang, yakni untuk pertama kali memenangkan pertandingan ketika bermain di Papua.
Selain itu, kemenangan atas PSBS Biak menghentikan catatan kurang bagus PSIS dalam lima laga sebelumnya yang tak pernah menang.
Ridho Syuhada tak menyangka bisa mencetak dua gol sekaligus menjadi pahlawan kemenangan timnya dalam laga itu.
"Sebelumnya juga tidak menyangka, tapi Alhamdulillah bisa mencetak gol dan bisa membawa PSIS Semarang kembali ke jalur kemenangan setelah beberapa pertandingan belum pernah menang," kata pemain berusia 20 tahun tersebut kepada Tribunjateng.com, Selasa (28/1/2025).
Satu hal yang menarik seusai mencetak gol kedua ke gawang PSBS Biak, jebolan tim Garuda Select tersebut melakukan selebrasi menunjukkan deker atau pelindung tulang kering.
Rupanya, di deker tersebut tergambar foto Ridho Syuhada bersama orangtuanya.
Secara khusus, Ridho mempersembahkan gol tersebut untuk orangtuanya yang selama ini mendukungnya sebagai pesepakbola.
"Ya, salah satu selebrasi saya yaitu menunjukkan deker ke arah fotografer."
"Di deker itu ada foto saya dan kedua orangtua."
"Tentu maknanya karena doa kedua orangtua saya, saya bisa melangkah sampai saat ini."
"Jadi gol kemarin saya persembahkan untuk Mama dan almarhum Papa," kata Ridho.
Baca juga: PSIS Semarang Bungkam PSBS Biak 3-1 di Stadion Lukas Enembe Jayapura
Baca juga: Gilbert Agius Bongkar Rahasia Kemenangan PSIS Semarang Lawan PSBS Biak
Kenangan bersama orangtua menjadi hal yang begitu berkesan untuk pemain kelahiran Kuansing, Riau, 18 Juni 2004 tersebut.
Ditambahkan Ridho Syuhada, salah satu yang membuatnya lebih termotivasi dalam laga kontra PSBS Biak, sebab memutar video pertandingannya serta melihat foto saat bersama orangtua.
"Sebelum pertandingan, saya punya kebiasaan main HP, nyetel musik, Youtube, dan lain-lain."
"Tapi karena berhubung di Stadion Lukas Enembe itu tidak ada sinyal, saya cuma bisa buka -buka galeri melihat beberapa video saya bermain."
"Dan sesekali teringat almarhum Papa saya, karena di galeri banyak sekali kenangan dengan beliau," kata Ridho Syuhada.
"Nah, mungkin itu juga menjadi motivasi tambahan untuk saya di laga tersebut," pungkasnya.
Soal pertandingan kontra PSBS Biak, diucap Ridho Syuhada merupakan pertandingan yang sulit.
Hal ini karena pada laga tersebut PSIS Semarang dihadapkan sejumlah faktor.
Selain absennya beberapa pemain seperti Gali Freitas, Faqih Maulana, dan Evandro Brandao,pertandingan away tersebut juga memakan waktu perjalanan yang lama.
Seperti diketahui, perjalanan ke Papua dari Kota Semarang bisa memakan waktu sampai belasan jam.
"Ini laga yang sulit bagi kami terutama melakukan perjalanan away yang sangat jauh."
"Tapi jauh-jauh ke sini bertekad cari poin."
"Syukur Alhamdulillah, kami mendapatkan poin," ungkap Ridho Syuhada. (*)
Baca juga: Ornamen Imlek 2025 di Stasiun Purwokerto: Ada Ikon Shio Ular Sepanjang 6 Meter di Area Drop Zone
Baca juga: Curhat Della Puspita Ketiban Apes, Niat Bantu Malah Ditipu Teman, 18 Orang Gagal Berangkat Umrah
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Semarang, Motor Oleng dan Masuk Parit, Pembonceng Tewas
Baca juga: MA Hasyim Asyari Bawang dan FORSIMBA Gelar Expo Kampus: Ajak Pelajar Peka Pendidikan Tinggi