TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Wisata pendakian Gunung Kembang di Wonosobo mengalami lonjakan kunjungan selama libur panjang Imlek 2025.

Edi Susanto, petugas basecamp pendakian via Blembem Wonosobo, menyebut jumlah pendaki meningkat signifikan sejak Sabtu (25/1/2025).

"Total jumlah kunjungan dari Sabtu hingga sekarang mencapai 200 pendaki. Biasanya, hari biasa hanya 10-15 orang, sementara weekend sekitar 70-100 orang," ungkapnya, Selasa (28/1/2025).

Sebagian besar pendaki memilih metode tektok atau mendaki tanpa menginap, meski ada yang tetap ngecamp.

Pendaki tidak hanya berasal dari Wonosobo, tetapi juga dari Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, bahkan mancanegara, seperti Thailand, Filipina, dan Kroasia.

Pilihan Pendaki Pemula

Gunung Kembang menjadi favorit para pendaki, termasuk pemula, karena jalur yang dinilai ringan dan cocok untuk pendakian singkat.

Salah satu pendaki asal Magelang, Adip, memilih Gunung Kembang untuk mengisi waktu libur panjangnya.

"Saya kelas 3 SMA, sengaja mendaki karena mumpung libur dan untuk mengisi waktu luang. Tadi di atas cuacanya cerah, jadi memuaskan," ujarnya.

Keistimewaan Gunung Kembang

Keistimewaan Gunung Kembang, seperti kebersihan yang terjaga, hutan rimbun, dan pemandangan puncak yang memukau, menjadi daya tarik utama.

"Pendaki di sini harus tertib. Semua perlengkapan pendakian harus lengkap, dan kami juga mengecek sampah. Pendaki tidak boleh meninggalkan sampah apapun di atas," jelas Edi Susanto.

Dengan pengawasan ketat dan pemandangan yang indah, Gunung Kembang terus menjadi primadona bagi pendaki lokal maupun mancanegara di musim libur panjang.