Berita Semarang

5 Srikandi Untag Semarang Dikukuhkan sebagai Guru Besar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGUKUHAN GURU BESAR: Acara rapat senat terbuka pengukuhan guru besar berlangsung di Grha Kebangsaan Untag Semarang, Sabtu (15/2/2025). Lima Srikandi Untag resmi dikukuhkan sebagai guru besar dan menyandang gelar Profesor. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN ENDRA)

TRIBUNJATENG. COM, SEMARANG - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang menorehkan capaian yang membanggakan.

Lima Srikandinya resmi dikukuhkan sebagai guru besar dan menyandang gelar Profesor.  

Mereka adalah Prof.Dr.Setiyowati, S.H.,MH, (kepakaran ilmu hukum keperdataan), Prof.Dr.Honorata Ratnawati DP,S.E.,M.M (kepakaran pengembangan sumber daya manusia) Prof.Dr..Ir.Retno Ambarwati S.L.,M.T, (kepakaran bionergi)  Prof.Dr. Ars.Eko Nursanty,S.T.,M.T (kepakaran arsitektur heritage) dan Prof.Dr. Sri Mulyani,S.H.,M.Humm (kepakaran hukum jaminan).

Baca juga: Peringati Hari PRT Nasional, Para Buruh PRT Demo Depan Gubernuran Semarang

Rektor Untag Semarang, Prof.Dr.Drs Suparno, M.Si mengatakan pengukuhan ini menambah jumlah guru besar yang dimilki Untag Semarang menjadi 19 profesor.

Hal ini menunjukan kepercayaan yang luar biasa dari publik terhadap Untag Semarang. 

"Harapan kami dengan lima guru besar baru ini Untag Semarang maju ke depan yang lebih baik," katanya usai menghadiri acara rapat senat terbuka pengukuhan guru besar berlangsung di Grha Kebangsaan Untag Semarang, Sabtu (15/2). 

Dijelaskannya bahwa Untag Semarang saat ini sedang mengajukan akreditasi unggul sejak Desember tahun lalu. Ia berharap dengan bertambahnya lima guru besar yang dimilikinya akan mempermudah untuk mencapai target tersebut. 

Prof.Dr.Drs Suparno, M.Si menambahkan pada pengukuhan guru besar yang berketepatan dengan peringatan hari persaudaraan manusia internasional (4 Februari) dan hari kasih sayang (14 Februari) ia berpesan untuk mengamalkan nilai nilai yang terkandung di dalam perayaan dua hari tersebut yakni saling toleran dan kasih sayang kepada sesama.

"Ayo kita selalu menanamkan kebaikan kepada sesama kita untuk selalu hidup damai dan rukun," imbuhnya. 

PLT Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Bhimo Widyo Andoko mengatakan terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Sampai dengan saat ini sudah lebih dari seratus persen penambahan guru besar, dari 2022 hanya 90 sekarang ini sudah 233 guru besar. 

"Ini suatu pertumbuhan yang signifikan hasil kerja kami dan para Rektor untuk menjaga mutu pendidikan," ujarnya. 

Dijelaskannya, pencapaian ini akan terus ditingkatkan, karena ke depannya akan ada tantangan dalam bidang organisasi dan SDM. Saat ini di Jawa Tengah ada 225 perguruan tinggi, jumlah tersebut turun akibat marger atau penggabungan dari sebelumnya 250. 

"Kami kecilkan gitu ya, memaksimalkan supaya jadi merger ada penyatuan penggabungan gitu supaya juga mutunya meningkat. Pada saat ini kita punya 225 tadi dan yang unggul tadinya dua menjadi sembilan," ujarnya. 

Ketua Yayasan Pembina Pendidikan 17 Agustus 1945 (YPP 17) Semarang, Prof.Dr. Sarsintorini Putra SH. MH berharap dengan bertambahnya profesor-profesor baru ini tentu melengkapi cita-cita Untag Semarang yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan guru besar yang banyak tentun pendidikannya akan lebih baik lagi menjelang Indonesia emas tahun 2045. 

"Kita push supaya selalu ada, selalu bertambah," pungkasnya. (*)

Baca juga: Mahfud MD Tanggapi soal Efisiensi Anggaran hingga Penambahan Stafsus di Pemerintahan Prabowo

Berita Terkini