TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Aksi Kamisan Semarang melakukan aksi peringatan 100 hari meninggalnya Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) korban pembunuhan Aipda Robig Zaenudin anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Semarang.
Aksi bertajuk "Seratus Hari Gamma Dibunuh Polisi" ini dilakukan di depan Mapolda Jawa Tengah, Kamis (6/3/2025) sore.
Puluhan peserta aksi membentangkan kertas bertuliskan Robig Pembunuh Pelajar, Polisi Pembunuh, Tolak Segala Pembungkaman dan lainnya.
Baca juga: Ayah Gamma Teriak ke Aipda Robig Zaenudin: "Kamu Bunuh Anak Saya!"
Jalannya aksi diwarnai dengan orasi, doa bersama untuk Gamma, musik, teater dan bagi takjil bagi pengguna jalan.
"Kami tidak akan lupa bahwa polisi adalah pembunuh pelajar," ujar peserta aksi Cornelius Gea dalam orasinya.
Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) meninggal dunia selepas ditembak Robig Zaenudin pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Selain Gamma ada dua korban lainnya meliputi AD (17) dan SA (16), keduanya selamat.
Polisi sempat merekayasa kasus ini dengan narasi tersangka Robig melakukan penembakan karena diserang oleh Gamma dan kawan-kawannya dengan tudingan mereka adalah gangster.
Sementara Koordinator Aksi Kamisan Semarang Natael Bremana Aksi ini bagian dari peringatan 100 Hari Kematian Gamma.
Menurutnya, kasus ini belum tuntas karena para polisi yang merupakan rekayasa kasus seperti eks Kapolrestabes Semarang dalam melakukan manipulasi kronologi patut dihukum.
Baca juga: Berkas Lengkap, Aipda Robig Tersangka Penembakan Pelajar Semarang Diserahkan ke Kejaksaan Besok!
"Institusi polri sudah cukup lumayan bobrok sehingga perlu direformasi," bebernya.
Terpisah, ayah kandung Gamma, Andi Prabowo (44) mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada para kawan-kawan jaringan Aksi Kamisan Semarang yang memberikan dukungan kepada keluarga korban.
"Terima kasih kalian semua yang telah mengawal kasus ini dan mendukung kami dengan terus menyemangati," ucap Andi saat dihubungi Tribun. (iwn)