TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Satpol PP Kota Semarang mengantisipasi maraknya manusia karung saat Ramadan.
Petugas tak akan segan menertibkan para pengemis yang membawa karung dan meminta-minta di pinggir jalan.
Plt Kepala Satpol PP Kota Semarang, Marthen Stevanus Dacosta, mengatakan manusia karung merupakan fenomena tahunan yang kerap muncul saat Ramadan dan menjelang Lebaran.
Momen ini banyak dimanfaatkan oleh orang-orang untuk meminta-minta di jalanan.
Pihaknya telah mulai melakukan inventarisasi keberadaan manusia karung.
"Satu minggu setelah awal bulan puasa akan kami sisir dan kami data," ujarnya, Kamis (6/3/2025).
Beberapa lokasi yang sudah diinventarisasi di antaranya Jalan Siliwangi, Jalan Mayjend Sutoyo, dan Jalan Mayjend DI Pandjaitan atau Kampung Kali.
Lokasi tersebut menjadi tempat mangkal manusia karung hampir setiap tahun.
Selain manusia karung, kata dia, ada pula manusia gerobak, yaitu peminta-minta yang menggunakan gerobak.
"Kebanyakan mereka berasal dari luar kota. Nanti bisa kami petakan mana yang dari luar kota dan mana yang memang warga asli Semarang," sebutnya.
Untuk menangani fenomena ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Semarang.
Penertiban akan dilakukan oleh Satpol PP, sementara Dinas Sosial akan menangani lebih lanjut agar lebih efektif.
"Dinas Sosial nanti akan kami gandeng untuk patroli manusia karung. Dengan pendataan ini, penanganan juga akan lebih efektif," jelasnya.
Selain itu, Marthen mengimbau masyarakat agar menyalurkan sedekah melalui tempat-tempat resmi seperti panti asuhan, masjid, atau Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang.
Ia tidak melarang masyarakat bersedekah, tetapi menyarankan agar bantuan disampaikan melalui lembaga yang telah disiapkan agar lebih tepat sasaran.
"Bisa ke Baznas kota atau lewat lurah, camat setempat, sehingga ada daftar penerima bantuan. Jadi, tidak perlu langsung," tandasnya.