Batang

Bupati Batang Geram, Sampah Menumpuk di TPS jadi Sorotan

Penulis: dina indriani
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BUPATI BATANG - Bupati Batang Faiz Kurniawan saat diwawancarai media usai meninjau perbaikan jalan di Batang hingga Kandeman, Selasa (18/3/2025).Tumpukan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kabupaten Batang menjadi sorotan dan meminta DLH segera mengatasinya. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Tumpukan sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kabupaten Batang menjadi sorotan tajam. 


Kondisi ini bahkan membuat Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, geram.


Ia secara tegas meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bertindak cepat untuk mengatasi persoalan ini.


“Saya sudah meminta Kepala Dinas agar sampah di pinggir jalan, terutama di sekitar Pasar Kauman, segera dibersihkan. 


Saya tidak ingin melihat lagi pemandangan tumpukan sampah di tengah kota, ini wajah kota jadi harus bersih,” tegas Faiz.


Instruksi ini, lanjut Faiz, tidak hanya terbatas untuk Pasar Kauman, melainkan mencakup TPS-TPS lain yang berada di pinggir jalan.


Ia bahkan berencana turun langsung ke lapangan untuk memastikan kebersihan kota terlaksana dengan baik.


Menindaklanjuti arahan tersebut, Kepala DLH Batang, A. Handy Hakim, membenarkan bahwa perintah dari Bupati sudah diterima dan akan segera dilaksanakan. 


"Betul, kami mendapat perintah langsung dari Pak Bupati, kami akan fokus membersihkan tumpukan sampah, khususnya di kawasan Pasar Kauman. 


Ini sesuai visi beliau untuk mendukung pengembangan industri dan pariwisata," ujar Handy.


Namun, Handy menjelaskan bahwa ada kendala teknis dalam pengelolaan sampah.


Sistem TPS di Pasar Kauman masih menggunakan kontainer, tetapi banyak warga yang membuang sampah di luar kontainer.


“Karena gerobak penyapu tidak bisa langsung masuk ke kontainer, sampah harus diletakkan di luar dulu, dan itu menyebabkan area menjadi kumuh. 


Kami sedang mencari solusi agar masalah ini bisa segera teratasi,” tambahnya.


Selain Pasar Kauman, beberapa titik di sepanjang Jalur Pantura seperti Banyuputih, Tulis, dan Subah juga menghadapi masalah serupa.


Handy mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan sebagai TPS alternatif.


“Kami akan memetakan titik-titik yang krusial dan mencari solusi yang paling efektif agar kota ini tetap bersih,” pungkasnya.(din)

Berita Terkini