TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman, menegaskan bahwa para santri memiliki peran strategis dalam membangun peradaban dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Tasyakuran Muwada’ah atau pelepasan santri di Pondok Pesantren Nurul Huda An-Najah, Kecamatan Buaran.
Menurutnya, ilmu yang diperoleh para santri harus menjadi pijakan untuk berkontribusi nyata dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan kebangsaan.
"Kita bersyukur malam ini bisa berkumpul dalam suasana bahagia, melepas para santri yang akan melanjutkan perjalanan pendidikan dan pengabdian. Santri adalah aset penting bagi pembangunan umat."
*Harapannya, ilmu yang didapat di pesantren bisa diamalkan dan memberi manfaat luas," ujar Sukirman di hadapan para santri dan wali santri yang hadir, Sabtu (3/5/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, Sukirman juga membawa kabar baik dari Pemkab Pekalongan. Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus mendukung kemajuan pendidikan keagamaan, salah satunya melalui hibah sebidang tanah seluas 4.660 meter persegi kepada PCNU Kabupaten Pekalongan.
Hibah tersebut, telah ditandatangani oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.
"Tanah tersebut insyaallah akan dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan ITSNU. Kami berharap, fasilitas yang dibangun nanti dapat menjadi jalan bagi para santri untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," tambahnya.
Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, Muslikh Khudlori menyampaikan rasa bangga dan haru atas kelulusan para santri serta memohon doa dari seluruh hadirin.
"Kami mohon doanya, semoga anak-anak kita menjadi generasi yang saleh dan salihah, berguna bagi agama, bangsa, dan negara, baik di dunia maupun akhirat," ucap KH. Muslikh.
Sebagai puncak acara, tausiah disampaikan oleh KH. Moh. Yusuf Chudlori, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo Magelang yang juga menjabat Ketua DPW PKB Jawa Tengah.