PSIS Semarang

"Jangan 'Ngisin-ngisini'" Septian David Hadapi Dua Laga Sisa Meski PSIS Sudah Terdegradasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PSIS Semarang Ridho Syuhada Putra dijatuhkan pemain PSS Sleman, Vinicius Duarte dalam pertemuan kedua tim pada laga lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (9/5/2025) - Tribun Jateng/ F Ariel Setiaputra

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepastian terdegradasinya PSIS Semarang ke Liga 2 musim depan membuat tim Mahesa Jenar kini mengalihkan fokus pada dua pertandingan sisa sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap klub, suporter, dan nama besar tim yang pernah berjaya di kancah sepak bola nasional.

Peluang bertahan di Liga 1 musim depan sudah dipastikan tertutup pada pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 setelah pada pertandingan lain yang menentukan nasib PSIS, yakni laga Persebaya Surabaya vs Semen Padang berakhir imbang 1-1.

Caretaker PSIS, Muhammad Ridwan dan kapten tim Septian David Maulana menegaskan pentingnya menyelesaikan musim dengan penuh semangat dan kehormatan.

Dua laga sisa yang masih menanti PSIS yakni menghadapi Malut United, Jumat (10/5), dan Barito Putera (25/5).

“Kita sudah dipastikan degradasi, tapi masih ada yang harus kita perjuangkan yaitu harga diri,” ujar Ridwan, Rabu (14/5/2025).

Ia mengungkapkan bahwa dalam dua laga tersisa, semangat bermain tulus dan tanpa beban harus menjadi kunci penampilan tim.

Ridwan juga menyoroti kemungkinan perubahan performa tim setelah kehilangan tekanan kompetitif.

“Ada dua kemungkinan ketika kita mengetahui sudah degradasi. Yang pertama, semangat kita menurun atau sebaliknya, kita main nothing to lose,” ungkapnya.

Terkait komposisi pemain jelang laga terdekat versus Malut United, Ridwan menjelaskan bahwa kondisi tim saat ini tidak ideal.

Beberapa pemain inti seperti Boubakary Diarra, Alfeandra Dewangga, dan Gali Freitas masih belum pulih dari cedera.

Bahkan, untuk Diarra dan Dewangga tidak mengikuti latihan dalam masa persiapan jelang melawan Malut United.

“Mereka masih dalam kondisi kurang bugar dan akan absen di laga besok,” jelasnya.

Sementara itu, kapten tim Septian David Maulana juga menegaskan pentingnya menjaga marwah tim, terutama di laga terakhir yang akan dimainkan di kandang sendiri.

“Intinya kita jangan sampai ‘ngisin-ngisini’. Kami tahu keinginan suporter dan kami akan berusaha memenangkan dua laga terakhir untuk mengobati rasa kecewa mereka,” tegas David.

Ia tak menampik rasa kecewa yang mendalam setelah PSIS dipastikan degradasi.

“Rasanya pasti lemes (Terpukul--red). Setelah hasil Persebaya verus Semen Padang main imbang, posisi kami jelas sudah degradasi. Situasinya seperti ini, mau bagaimana lagi,” ucapnya.

Ya, seandainya Persebaya menang dalam laga kontra Semen Padang, PSIS masih punya harapan bertahan di Liga 1 lewat perhitungan selisih gol di klasemen akhir. (*)

Berita Terkini