TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kabupaten Semarang direncanakan menjadi tuan rumah untuk sembilan cabang olahraga (cabor) dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVII pada 2026 mendatang.
Kepastian tersebut diperoleh berdasarkan rapat koordinasi antara KONI Kabupaten Semarang dan KONI Provinsi Jawa Tengah.
Ketua KONI Kabupaten Semarang, Dodi Prasetyo mengungkapkan bahwa sembilan cabor tersebut akan digelar di berbagai venue unggulan di wilayah Kabupaten Semarang.
Namun demikian, satu cabor yaitu biliar masih dalam tahap pertimbangan.
“Ini masih menunggu kepastian ketersediaan fasilitas seperti meja snooker dan carom.
Untuk cabor biliar ini masih ada dua alternatif venue, di Kabupaten Semarang atau di Kota Semarang," kata Dodi, Kamis (15/5/2025).
Nantinya jika cabor biliar diselenggarakan di Kabupaten Semarang, rencana lokasinya berada di kawasan Bandungan.
Sementara itu, cabor lain yang sudah dipastikan digelar di wilayah Bumi Serasi tersebut yakni paralayang di Gunung Gajah, Getasan, grass track di Regunung, Tengaran, karate di GOR Pandanaran, Bergas, tenis meja di Gedung Gotong Royong, Ambarawa, berkuda di Tegalwaton, Tengaran, voli di GOR Pandanaran, serta dayung di Rawa Pening, Banyubiru.
Persiapan Serius Jadi Tuan Rumah
Dodi juga menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah konkret untuk menyambut ajang olahraga bergengsi tersebut.
KONI Kabupaten Semarang telah menggelar rapat bersama Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan pejabat lainnya untuk membahas peningkatan sarana dan prasarana di lokasi pertandingan.
Penguatan anggaran pun telah disiapkan melalui perubahan APBD 2025 dan anggaran murni 2026.
Sebuah tim koordinasi lintas unsur akan dibentuk, terdiri dari perwakilan KONI, pengurus cabor tuan rumah, dan pengelola venue dari pemerintah daerah.
“Kami mengusulkan anggaran sekitar Rp3,5 miliar untuk pembenahan fasilitas.
Besarannya masih dalam proses pembahasan dengan Pemkab,” imbuh dia.
Langkah Strategis Menuju Prestasi
Tak hanya sebagai tuan rumah, KONI Kabupaten Semarang juga mempersiapkan atlet-atletnya agar bisa bersaing di level tertinggi.
Program pelatihan jangka panjang (PJP) telah disusun untuk menunjang pembinaan prestasi.
Selain itu, setiap cabor sudah ditunjuk penanggung jawab (PIC) yang akan berkoordinasi langsung dengan Technical Delegate (TD) dari masing-masing pengurus provinsi.
“Kami juga menggelar rapat koordinasi internal bersama seluruh pengurus cabang olahraga untuk menyusun strategi menghadapi Pra-Porprov yang akan dimulai Juni hingga Desember 2025,” pungkas Dodi. (*)