Berita Wonosobo

Cerita 5 SPG Cantik Wonosobo Live Streaming Jual Kambing Kurban di Kandang, Blak-blakan Soal Honor

Penulis: Msi
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HEWAN KURBAN - Peternakan Pak Ali Murtadho yang berlokasi di Dusun Larangan, Desa Bomerto, Wonosobo memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan hewan kurban yang dijual. SPG cantik digandengnya melakukan live streaming di sosial media untuk menjual hewan kurban, Senin (19/5/2025).

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Banyak hal menarik jelang hari raya Iduldaha tahun 2025 ini terkait hewan kurban.

Mulai dari cara peternak berjualan yang metodenya sangat kreatif, hingga keberadaan si hewan kurban sendiri yang unik.

Berbagai cara dilakukan peternak untuk mendongkrak penjualan hewan piaraan jelang Idul Adha 1446 Hijriah.

Salah satunya dengan menggunakan jasa sales promotion girl alias SPG.

Seperti yang dilakukan peternakan Pak Ali Murtadho yang berlokasi di Dusun Larangan, Desa Bomerto, Wonosobo yang menjual hewan kurban jenis domba.

Tak tanggung-tanggung, Pak Ali menyewa lima SPG sekaligus.

Para SPG ini akan melakukan live streaming di kandang domba demi menarik minat calon pembeli.

Baca juga: Penjualan Sapi Kurban di Banyumas Melambat, Ekonomi Lesu dan Efisiensi Jadi Sebab

HEWAN KURBAN - Peternakan Pak Ali Murtadho yang berlokasi di Dusun Larangan, Desa Bomerto, Wonosobo memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan hewan kurban  yang dijual. SPG cantik digandengnya melakukan live streaming di sosial media untuk menjual hewan kurban, Senin (19/5/2025). (Tribun Jateng/Imah Masitoh) (Tribunjateng/Imah Masitoh)

Pak Ali memang sangat gencar  mempromosikan hewan ternak yang dipeliharanya melalui media sosial.

"Kenapa memilih jualan secara online ya karena gampang penawarannya, pembeli langsung ke peternaknya tidak melalui orang jadi harga bisa bersaing," ujar Ali saat ditemui di kandang ternaknya.

Ia mengaku, setiap Iduladha 60 ekor domba yang dipeliharanya dapat terjual. Tahun ini ia menyiapkan 200 ekor domba dijual untuk Iduladha.

"Per hari tidak menentu, bisa 3-4 ekor jelang Iduladha seperti sekarang. Meskipun kita promosi online, pembeli bisa datang langsung ke kandang agar lihat aslinya. Kita juga sudah free ongkir untuk pengirimannya," jelasnya.

Alasan Pakai Jasa SPG

Sengaja ia menggandeng beberapa wanita cantik sebagai untuk melakukan live streaming melalui media sosial Tiktok dan Instagram.

Ke-5 wanita cantik bersolek melakukan live streaming menggunakan telepon genggam langsung di kandangnya.

Pembeli bebas bertanya terkait hewan kurban yang dijual, bahkan spill masing-masing ternak pun bisa dilakukannya.

Harga yang ditawarkan bervariatif tergantung ukuran dan berat ternak. Di Peternakan Pak Ali hewan kurban berkisar Rp 3 juta - Rp 5 juta per ekornya.

Rahma Widyaningsih salah satu SPG mengaku tertarik dengan tawaran menjadi SPG hewan kurban. Setiap hewan kurban yang berhasil dijualnya ia mendapat komisi 10 persen.

"Iya saya melakukan live streaming di kandang langsung, lumayan kalau dapat menjual saya dapat bagian. Kalau takut si engga, kandangnya juga bersih jadi ngga terlalu bau menyengat," ujarnya.

Sementara itu SPG lainnya bernama Sanubari mengaku cukup banyak orang yang melihat live streamingnya.

Biasanya mereka akan melihat langsung ke kandang terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli.

"Kalau dilihat di live banyak yang antusias. Ada yang dari live kemudian penasaran terus datang langsung ke kandang," ucapnya.

Peternakan Pak Ali Murtadho buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB-16.00 WIB siap melayani pembeli yang hendak membeli hewan ternak di kandang.

Pesona Kambing Seberat 140 Kilogram Bernama Baron di Adiwerna Tegal Harga Sampai Rp 50 Juta

TAMPAK KAMBING BARON DAN DORMEN: Kambing bernama Baron (kiri) memiliki berat yang tidak biasa yakni mencapai 140 kilogram dengan tinggi 103 Cm, bersama kambing bernama Dormen (kanan) memiliki berat 120 kilogram dengan tinggi 104 Cm, saat berada di luar kandangnya yang ada di Haji Muslim (HM) Jaya Farm, beralamat di Desa Tembok Luwung, RT 09/RW 02, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Berada di luar kandangnya, Kambing Baron dan Dormen terlihat tenang dan cukup gagah dengan bulu lebat dan mengkilap, pada Rabu (21/5/2025). (TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA )

Bagi warga Kabupaten Tegal yang masih mencari kambing untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H, bisa datang ke Haji Muslim (HM) Jaya Farm karena menyediakan kambing berukuran besar dengan bulu lebat dan bersih. 

Kambing yang tersedia di HM Jaya Farm semuanya jenis Peranakan Etawa (PE). 

Lain dari kambing pada umumnya, kambing yang tersedia di HM Jaya Farm berukuran sangat besar bahkan ada yang beratnya mencapai 140 kilogram dengan tinggi 103 Cm. 

Haji Muslim (HM) Jaya Farm, beralamat di Desa Tembok Luwung, RT 09/RW 02, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Saat Tribunjateng.com melihat langsung ke lokasi pada Rabu (21/5/2025), terlihat beberapa kambing ada yang aktif bersuara, ada juga yang terdiam di kandang dan ada yang sedang asik makan dedaunan ataupun pakan pendukung lainnya. 

Kambing yang ada di HM Jaya Farm terlihat sangat besar, berbulu tebal perpaduan warna putih hitam, halus dan cukup terlihat kekar berbeda dengan kambing yang biasa. 

Karena ukuran tubuh yang sangat besar atau bisa dikatakan jumbo, ketika hendak dikeluarkan dari kandang cukup sulit dan butuh tenaga ekstra. 

Namun ketika sudah berada di luar kandang, kambing berukuran besar ini tetap tenang dan tidak berisik atau mengeluarkan suara. 

Dari sekian banyak kambing, ada satu yang cukup menarik perhatian karena ukuran sangat besar, berbulu lebat, bersih dan mengkilap. 

Kambing tersebut bernama Baron dan bisa disebut sebagai primadona karena selain ukurannya sangat besar, harga jualnya juga cukup tinggi mencapai Rp50 juta. 

Pemilik Haji Muslim (HM) Jaya Farm, Asepsia menerangkan, semua kambing yang tersedia di tempatnya adalah jenis PE atau Peranakan Etawa Ras Kaligesing. 

Sekarang ini tersedia 13 ekor kambing yang ada di kandang, dan semuanya merupakan jenis pedaging serta seni atau kambing untuk kontes (lomba). 

"Saat ini ada 13 ekor kambing yang ada di kandang kami. Terkait harga untuk jenis pedaging mulai Rp7,5 juta sampai Rp13 juta. Sedangkan yang seni atau untuk kontes tidak ada nominal harga karena berkaitan hobi," jelas Asepsia, pada Tribunjateng.com. 

Bertepatan dengan momen Iduladha, menurut Asepsia semua kambing yang ada di tempatnya sudah habis terjual. 

Tapi masih ada beberapa kambing yang belum terjual terutama yang seni atau untuk kontes. 

Sementara untuk berat kambing yang paling besar adalah Baron dengan berat mencapai 140 kilogram dan tinggi 103 Cm. 

Ada juga kambing lainnya bernama Dormen yang memiliki berat 120 kilogram dan tinggi 104 Cm.

"Kebetulan sejauh ini kambing Baron belum terjual. Sehingga rencananya ketika pada momen Idul Adha ini tidak laku, maka akan kami ikutkan kontes di Jombang, Jawa Timur. Harganya sendiri untuk Baron kisaran Rp50 juta," ungkapnya. 

Beroperasi sekitar 10 bulan yang lalu, HM Jaya Farm memilih menjual kambing jenis Peranakan Etawa yang premium karena banyak peminat khususnya di wilayah Tegal dan sekitarnya bahkan sampai luar kota. 

Pada momen Idul Adha tahun ini, dikatakan Asepsia, kambing yang sudah laku terjual kurang lebih 45 ekor. 

Bahkan pemesanan kambing di HM Jaya Farm untuk hari raya kurban sudah mulai masuk sejak tujuh bulan lalu. 

Pembeli sudah ada yang langsung membawa kambing, ada juga yang dititipkan di kandang sampai nanti waktu pemotongan atau kurban. 

"Rata-rata kambing yang ada di kandang kami berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah karena mendapatkan informasi dari sesama peternak. Adapun untuk makanan kambing di tempat kami yaitu daun nangka, daun kedondong, kemudian ampas tahu, polar dedak gandum, dan kosentrat," terang Asepsia. 

Perawatan kambing jenis Peranakan Etawa (PE) di HM Jaya Farm

Mengingat ukuran yang besar dan memiliki bulu cukup lebat, maka ada perawatan khusus yang dilakukan Asepsia dibantu beberapa karyawannya. 

Perawatan yang dilakukan, seperti tiga kali dalam seminggu kambing mandi menggunakan sampo khusus. 

Kemudian untuk cek kesehatan atau kondisi fisik kambing, Asepsia bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal. 

Termasuk pemberian vaksin, obat cacing dan lainnya dilakukan secara rutin. 

"Pembeli selain di wilayah Tegal dan sekitarnya, ada juga dari luar kota seperti Jakarta membeli dua ekor kambing. Kami buka layanan sampai hariha Idul Adha, dan kami juga ada layanan antar kambing dari kandang sampai rumah pembeli. Harga sudah termasuk ongkos kirim, perawatan dan sebagainya," ujar Asepsia. (ima/dta)

Berita Terkini