PSIS

Demi Tampil di Timnas Negaranya, Sudi Abdallah Tak Akan Bertahan di PSIS yang Terjun ke Liga 2

Penulis: Lyz
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LATIHAN PSIS: Sudi Abdallah dalam latihan PSIS Semarang. (TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Striker asing PSIS Semarang asal Burundi, Sudi Abdallah, dipastikan akan mengakhiri masa baktinya bersama Laskar Mahesa Jenar pada akhir musim kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.

Didatangkan pada awal musim sebagai pengganti Carlos Fortes, Sudi sempat absen cukup lama akibat cedera.

Namun, setelah pulih, ia mampu kembali ke performa terbaiknya dan menjadi starter reguler di paruh kedua musim.

Meski mengaku betah tinggal di Kota Semarang, Sudi masih menimbang masa depannya bersama PSIS, terutama setelah klub dipastikan terdegradasi ke Liga 2 untuk musim depan.

Situasi ini membuat sang bomber berpikir ulang untuk melanjutkan kariernya di klub tersebut.

Salah satu pertimbangan utamanya adalah keinginan untuk tetap tampil di level kompetisi tertinggi demi menjaga peluang membela tim nasional Burundi di ajang internasional.


Seperti diketahui, Sudi merupakan salah satu pemain aktif di tim nasional Burundi saat ini.


Ia mengaku masih memprioritaskan klub Liga 1 jika ada tim yang berminat meminangnya.


Bermain di level tertinggi kata Sudi membuatnya bisa lebih mudah terpantau sehingga kans memperkuat tim nasional lebih terbuka.


"Kalau ada tawaran saya lebih prefer ke Liga 1.

Kalau Liga 2 sulit untuk tembus ke tim nasional negara saya. 

Tapi saya harap saya bertahan di Liga Indonesia," ungkapnya, Kamis (22/5/2025).


Belum lama ini, Sudi sebenarnya juga dirumorkan akan didekati klub promosi Bhayangkara FC, namun ketika dikonfirmasi, Sudi enggan meresponnya.


Di bagian lain, jelang kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 selesai, Sudi juga menyebut mulai mendapat tawaran berkarir di Liga Arab.


Ia menyebut, pengalaman pernah berkarir di salah satu negara timur tengah membuat dia punya koneksi untuk kembali bermain di sana.


"Sebetulnya aku punya beberapa penawaran.

Bukan dari Indonesia.

Sebuah klub di Arab. 

Mudah bagi saya untuk bermain di sana karena pernah berkarir di sana (Yordania--red).

Jadi saya mungkin terima tawaran itu meskipun sebetulnya saya masih ingin di Indonesia," katanya.

 

Berita Terkini