TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Upaya mengatasi banjir tahunan di Sayung, Kabupaten Demak, terus menjadi perhatian pemerintah pusat.
Setelah proyek tanggul laut yang menyatu dengan Tol Semarang–Demak berjalan, kini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana mengusulkan pembangunan tanggul laut tambahan di luar tanggul tol untuk memperkuat perlindungan wilayah pesisir Sayung.
Kepala BBWS Pemali Juwana, Fikri Abdurrahman, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya aktif mencari sumber anggaran, baik dari APBN, bantuan asing, hingga donasi lembaga non-pemerintah.
“Sekarang sedang kami usahakan pendanaannya, karena perlindungan wilayah pesisir tak cukup hanya mengandalkan tanggul tol,” ujar Fikri saat rapat koordinasi di Kantor Gubernuran Jateng, Senin (26/5/2025).
Tanggul Tol Belum Cukup
Fikri menjelaskan bahwa setelah tanggul laut Semarang–Demak selesai dibangun, pihaknya tetap akan melakukan evaluasi kebutuhan pompa air. Hal ini penting mengingat banjir di Sayung tidak hanya berasal dari air laut, tapi juga dari luapan sungai dan drainase permukiman yang buruk.
“Kami akan pastikan apakah setelah tanggul laut selesai, kawasan Sayung masih membutuhkan pompa. Jika iya, akan kami ajukan kembali,” tambahnya.
Sejak 2021, BBWS sudah melakukan normalisasi sungai di Sayung. Namun hanya dalam waktu empat tahun, sedimentasi kembali menumpuk. Ini menjadi perhatian serius, apalagi sedimentasi ini berkontribusi besar pada banjir di wilayah tersebut.
“Sayung berbeda dengan daerah lain. Di Semarang misalnya, setelah normalisasi di Banjir Kanal Barat dan Timur, pengerukan belum perlu dilakukan lagi hingga 15 tahun. Tapi Sayung lebih cepat dangkal,” jelas Fikri.
Sayangnya, hingga kini belum ada anggaran untuk normalisasi ulang sungai di Sayung. Berbeda dengan Sungai Tuntang yang sudah masuk daftar revitalisasi, Sayung masih menunggu dukungan pendanaan.
Dari paparan BBWS, jelas bahwa solusi banjir Sayung tidak cukup hanya satu lapis. Diperlukan tanggul laut tambahan, sistem pompa permanen, dan normalisasi sungai yang berkelanjutan.
Pemerintah daerah, pusat, serta masyarakat perlu bersinergi agar pembangunan infrastruktur ini tidak berhenti di tengah jalan. Dalam jangka panjang, kombinasi tanggul laut dan perbaikan drainase sungai akan menjadi kunci melindungi ribuan warga Sayung dari banjir tahunan.
Tanggul tol memang menjadi solusi penting, namun wilayah pesisir Sayung butuh lebih dari itu. Dengan adanya rencana tanggul laut tambahan oleh BBWS Pemali Juwana, harapan warga untuk hidup lebih aman dari ancaman banjir kian terbuka. Kini, tantangan utamanya adalah mencari dan merealisasikan anggaran demi proyek tersebut.(rtp)
Baca juga: Beragam Pesta Diskon di Soloraya Great Sale 2025 Ditarget Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah
Baca juga: 6 Remaja di Kota Tegal Ditangkap Polisi, Diduga Hendak Tawuran
Baca juga: Atasi Banjir Rob Sayung Demak: BBWS Pemali Juwana Usulkan Pembangunan Tanggul Laut Baru