TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Bagi calon murid yang mungkin berminat mendaftarkan diri di SMKN 1 Slawi pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026, perlu mengetahui apa saja jurusan yang tersedia termasuk jumlah kuota masing-masing rombongan belajar (Rombel). 

Hal itu berguna untuk menyesuaikan jurusan apa yang diambil oleh masing-masing calon murid sesuai minat dan kemampuan. 

Sesuai informasi yang disampaikan Kepala SMKN 1 Slawi Lutfah Barliana, di SMKN 1 Slawi Kabupaten Tegal terdapat enam jurusan. 

Adapun enam jurusan di SMKN 1 Slawi yaitu Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM (PPLG). 

Kemudian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), Broadcasting dan Perfilman (BP), Pemasaran (PM), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), terakhir jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB). 

"Kebetulan di sekolah kami ada enam jurusan. Pertama PPLG ada dua rombel (kelas) daya tampung 72 murid atau satu kelas berisi 36 murid. Kedua jurusan TJKT ada empat rombel daya tampung 144 murid, ketiga jurusan BP dua rombel sebanyak 72 murid, jurusan AKL ada empat rombel sebanyak 144 murid, MPLB juga ada empat rombel sebanyak 144 murid, dan PM juga kuota empat rombel 144 murid sehingga total kami menerima 20 rombel sebanyak 720 murid," papar Lutfah Barliana, pada Tribunjateng.com, Selasa (27/5/2025). 

Mengenai jurusan yang paling banyak diminati atau menjadi favorit di SMKN 1 Slawi, dikatakan Lutfah Barliana bisa dilihat dari jumlah rombel yang terbanyak. 

Seperti jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), dan Pemasaran (PM) masing-masing ada empat rombel. 

Namun secara teknis, diakui Lutfah Barliana sekarang ini tidak ada jurusan favorit atau dengan kata lain semuanya diminati oleh murid. 

"Terkait persyaratan sama sesuai juknis. Sekarang juga tidak ada ketentuan atau persyaratan khusus seperti tinggi badan, berat badan, dan lain-lain. Tapi khusus jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) karena berhubungan dengan kelistrikan ada persyaratan murid tidak buta warna, sedangkan untuk yang lainnya tidak masalah," jelas Lutfah. (dta)