TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Profesi pande besi saat ini mulai kurang dilirik kalangan muda.
Pande Besi jarang diminati lantaran aktivitas pekerjaannya yang dinilai berat, dan membutuhkan kekuatan fisik yang ekstra.
Oleh karena itulah saat ini para pemilik usaha Pande Besi kesulitan mencari regenerasi yang mau bergelut di dunia Pande Besi.
Pemilik usaha Pande Besi di Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Amin (60), mengatakan anak-anaknya sendiri juga tidak ingin meneruskan pekerjaannya.
"Anak saya saja nggak mau meneruskan, berat kerja ini. Jadi pada memilih pekerjaan yang lain," katanya, saat ditemui di tempat Pande Besi miliknya, Senin (26/5/2025).
Amin mulai menekuni usaha Pande Besi sejak tahun 1987.
Amin merupakan generasi ke-lima yang menekuni profesi Pande Besi. Profesi itu turun temurun dari keluarganya.
Ia pun dulunya terpaksa menggeluti dunia Pande Besi sebagai profesi. Lantaran tidak ada hal yang ia harapkan lagi.
"Enggak ada pilihan lain, karena nggak punya sawah juga," terangnya.
Amin merasa profesi di Pande Besi sangat berat. Apalagi kerjanya menggunakan fisik.
Hal itulah yang membuat generasi Pande Besi sudah mulai jarang.
Dalam kesehariannya, Amin dibantu oleh dua orang temannya.
Adapun Amin menerima pesanan pembuatan berbagai alat pertanian, mulai cangkul, sabit, bahkan juga menerima pembuatan golok.
Lokasi usaha Pande Besi milik Amin berada 10 meter di sebelah Utara Puskesmas Jepon.(Iqs)