TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat posisi sebagai entrepreneurship research university melalui capaian yang membanggakan di bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat (PkM).
Tahun ini, UKSW berhasil meraih pendanaan untuk 42 proposal penelitian dan 6 proposal PkM dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Pencapaian ini membawa UKSW ke peringkat lima besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Jawa Tengah dalam hal jumlah pendanaan hibah riset, sekaligus menandai peningkatan mutu dan relevansi keilmuan yang terus diupayakan.
Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan, Profesor Eko Sediyono, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja kolektif yang telah terstruktur sejak tahap awal.
“Syukur kepada Tuhan, kita mendapatkan pendanaan sebanyak 42 proposal penelitian dan 6 proposal pengabdian masyarakat,” ujarnya saat ditemui Jumat (30/5/2025).
Baca juga: Noble Leader Development Program Batch ke-17 UKSW: Membangun Insan Unggul sebagai Saluran Berkat
Salah satu terobosan penting adalah pembentukan kelompok kerja proposal berbasis workshop, yang terbukti menjadi strategi efektif dalam meningkatkan keberhasilan pendanaan.
“Tahun ini kami menginisiasi program baru seperti bootcamp penulisan proposal terstruktur dan workshop berkelanjutan yang secara langsung meningkatkan kapasitas dosen, sekaligus mendukung peningkatan jabatan akademik melalui riset,” tambah Profesor Eko.
UKSW juga memberikan skema pendanaan internal bagi dosen muda untuk memulai riset, sebagai batu loncatan menuju hibah eksternal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), pemerintah daerah, maupun mitra industri.
Pendampingan Intensif
Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UKSW Profesor Hindriyanto Dwi Purnomo, menjelaskan bahwa dukungan kelembagaan yang kuat menjadi pondasi dalam menjaga kualitas dan kuantitas proposal.
“Selain menyediakan program bootcamp dan workshop, kami menyediakan hotline DRPM untuk layanan informasi, pendampingan personal, hingga peer review proposal secara internal,” jelasnya.
Dalam capaian pendanaan tahun ini, mulai bermunculan nama-nama baru dosen penerima hibah, menandai tumbuhnya semangat dan keterlibatan dalam kegiatan ilmiah di UKSW.
Profesor Hindriyanto pun menegaskan pentingnya peningkatan partisipasi dosen.
“Kami ingin semakin banyak dosen, termasuk dosen muda, yang terlibat dalam riset dan pengabdian."
"Dengan ekosistem yang sudah terbentuk dan terbukti efektif, kami yakin akan lahir lebih banyak inovasi yang berdampak luas,” pungkasnya.
Baca juga: Berjaya di Kompetisi Tingkat Nasional, Tim Futsal UKSW Raih Runner Up dan Best Goal Keeper
Fokus Tematik Riset: Strategis dan Relevan
Menurut Profesor Hindriyanto, dari segi substansi, tema-tema riset yang diajukan tahun ini mencerminkan relevansi terhadap isu-isu strategis nasional dan global, serta sejalan dengan fokus riset UKSW.
Beberapa di antaranya adalah tema Sustainable Development & Green Innovation, seperti ekonomi sirkular dan perilaku hijau yang dikembangkan oleh peneliti seperti Profesor Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., M.M., Dr. Hani Sirine, S.E., M.M., dan Dr. Sri Kasmiyati, M.Si.
Ada pula topik Digital Transformation & AI, yang mengeksplorasi kecerdasan buatan dan teknologi cerdas melalui riset Christine Dewi, S.Kom, M.CS, Ph.D., Profesor Eko Sediyono, dan Rissal Efendi, S.Kom., M.Kom.
Riset-riset dalam rumpun Social Innovation & Education turut memperkaya khasanah ilmu, dengan fokus pada pembelajaran inovatif dan dinamika sumber daya manusia, sebagaimana dilakukan oleh Profesor Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., dan Prof. Joseph Ernest Mambu, Ph.D.
Di bidang kesehatan dan farmasi, pendekatan multidisiplin dari psikologi hingga pengembangan produk farmasi digarap oleh Dr. Dyah Hapsari Prananingrum, S.H., M.Hum., dan Dr. Yohanes Martono, S.Si., M.Sc.
Sementara itu, penelitian hukum dan kebijakan publik mencakup tata kelola pemerintahan dan hukum digital, yang dikaji oleh Profesor Dr. Umbu Rauta, S.H., M.Hum., dan Indirani Wauran, S.H., M.H.
Baca juga: Career Fest: Campus Recruitment UKSW, Jembatan Lulusan Mendapatkan Pekerjaan
Tema Ekonomi Digital dan UMKM turut menjadi perhatian, mencakup topik-topik loyalitas konsumen dan pengembangan usaha berkelanjutan oleh Dr. Evi Maria, M.Acc., Ak., CA., dan Profesor Supramono, S.E., MBA., DBA.
Tak ketinggalan, tema Pertanian dan Lingkungan menjadi bagian penting, dengan eksplorasi konservasi dan bioteknologi pertanian oleh Dr. Nur Aji Wibowo, M.Si, dan Dr. V. Irene Meitiniarti, M.P.
Nyata dan Berdampak
Enam judul proposal pengabdian kepada masyarakat yang didanai tahun ini mencerminkan kepedulian UKSW terhadap pemberdayaan masyarakat secara konkret.
Beberapa di antaranya adalah program pencegahan stunting dan ketahanan pangan yang digagas oleh Dr. Ir. Endang Pudjihartati, MS., serta peningkatan konektivitas orang tua dan guru melalui aplikasi OHOPROS oleh Gamaliel Septian Airlanda, M.Pd.
Selain itu, upaya pemberdayaan petani hortikultura dan kopi robusta dikembangkan oleh Alfred Jansen Sutrisno, ST., M.Si., M.Agr., dan Hanna Prillysca Chernovita, S.Si., M.Cs.
Di sisi lain, konservasi flora lokal dan peningkatan literasi digital guru menjadi fokus kerja Dr. Yoga Aji Handoko, S.Si., M.Si., dan Hanita Yulia, M.Pd., yang turut menandai keterlibatan aktif UKSW dalam menjawab tantangan lingkungan dan pendidikan di masyarakat.
Baca juga: Dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW Masuk Tim Ahli Ketahanan Pangan Indonesia
Keberhasilan ini merupakan upaya UKSW sebagai entrepreneurship research university dan sebagai dukungan UKSW dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, SDDs ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, SDGs ke-11 kota dan komunitas berkelanjutan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (Laili S/***)