Berita Semarang

Jalan Ambles di Sadeng Semarang, Truk Dump Dilarang Lewat!

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGECEKAN JALAN - Sejumlah petugas dan masyarakat melakukan pengecekan di jalan Gisiksari yang digunakan untuk melintas kendaraan bermuatan berat.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Truk dump pengangkut tanah untuk sementara dilarang melintas di di Sadeng, Kota Semarang.

Hal ini menyusul keluhan warga adanya kerusakan jalan yang cukup serius.

Forkompinda setempat dan warga melakukan pengecekan langsung terhadap aktivitas truk-truk pengangkut tanah urug yang melintasi Jalan Gisiksari.

Baca juga: Daftar 19 Mata Kuliah Jokowi Memiliki Nilai D dan C Selama Kuliah di UGM Yogyakarta

Pengecekan dilakukan mulai pukul 12.30 hingga 16.00 WIB oleh Lurah Sadeng bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Jumat (30/5/2025).

Dalam pengecekan tersebut, ditemukan bahwa aktivitas truk dump dihentikan sementara sejak pukul 09.00 WIB karena terjadi jalan ambles di atas gorong-gorong saluran air.


"Jalan di titik tersebut ambles karena di bawahnya ada saluran air. Maka untuk sementara seluruh aktivitas truk truk kami hentikan sampai dilakukan perbaikan," ujar Plt Camat Gunungpati, Ali Ahmadi, kepada Tribun Jateng dikonfirmasi pada, Sabtu (31/5/2025).


Ia menjelaskan, pihak kelurahan bersama stakeholder terkait telah berkoordinasi dengan pihak pengelola galian tanah.


Hasilnya, perbaikan jalan akan dimulai pada malam hari di hari yang sama oleh pihak galian sebagai bentuk tanggung jawab.


“Mulai malam ini pihak galian akan melakukan perbaikan jalan. Ini hasil dari kesepakatan di lapangan bersama kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perwakilan warga,” lanjutnya.


Selain kerusakan jalan, aktivitas truk tronton juga dinilai menyebabkan kemacetan lalu lintas, terutama saat jam sibuk. 


Karena itu, pengangkutan menggunakan truk besar untuk sementara dihentikan hingga perbaikan dan pelebaran jalan selesai.


Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Sadeng turut hadir dalam kegiatan pemantauan tersebut, menunjukkan keterlibatan aktif warga dalam menjaga keamanan lingkungan.


Ali Ahmadi menegaskan, pemerintah kecamatan akan terus memantau perkembangan perbaikan dan memastikan tidak ada aktivitas truk berat sebelum kondisi jalan dinyatakan aman.


“Kami imbau semua pihak menaati keputusan ini demi keselamatan bersama. Aktivitas truk tronton baru bisa dilanjutkan jika jalan sudah layak dan aman untuk dilintasi,” tegasnya.


Sebelumnya, warga menyuarakan kekhawatiran terkait keberadaan truk-truk besar yang melintas di jalan kecil dan melewati jembatan yang dinilai tidak sesuai dengan kapasitas beban kendaraan berat.


Mereka berharap perbaikan bisa segera rampung dan tidak mengganggu aktivitas harian masyarakat. (Rad)

Berita Terkini