Berita Viral

Denny Cagur Dirujak Warganet Terkait Kritik Program Barak Militer KDM: Mending Jadi Pelawak Aja!

Penulis: Andra Prabasari
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DENNY CAGUR KDM - Komedian sekaligus anggota DPR RI, Denny Cagur, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait penanganan siswa bermasalah melalui program barak militer.

Kritik Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Denny Cagur Dirujak: Mending Jadi Pelawak Aja!

TRIBUNJATENG.COM - Komedian sekaligus anggota DPR RI, Denny Cagur, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait penanganan siswa bermasalah melalui program barak militer.

Denny, yang kini duduk di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, menyampaikan bahwa pendekatan militeristik tidak bisa dijadikan solusi tunggal bagi siswa yang menghadapi berbagai masalah.

“Permasalahan setiap siswa itu berbeda-beda. Belum tentu semua berhubungan dengan kedisiplinan. Maka pendekatannya juga harus berbeda,” tegas Denny, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (3/6/2025).

Menurut Denny, solusi untuk siswa bermasalah harus bersifat personal dan kontekstual. 

Ia menilai program barak militer terlalu menyamaratakan masalah siswa hanya sebagai isu disiplin, padahal banyak siswa mengalami persoalan yang lebih kompleks seperti persoalan keluarga, mental, atau sosial.

“Tidak melulu satu barak militer menjadi satu-satunya solusi. Saya yakin, setiap siswa membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan permasalahannya masing-masing,” ujarnya.

Lebih lanjut, Denny menyarankan agar kebijakan tersebut dikaji ulang secara menyeluruh, terutama dari segi efektivitas dan dampak terhadap kelangsungan proses belajar siswa di sekolah.

Salah satu kekhawatiran Denny adalah potensi tertinggalnya pelajaran siswa yang menjalani pendidikan di barak militer selama berbulan-bulan.

“Kalau pendidikan di barak berlangsung sampai enam bulan, bagaimana dengan pelajaran mereka di sekolah? Apakah tidak akan tertinggal?” tanya Denny.

Ia menegaskan bahwa TNI tidak memiliki kurikulum pendidikan formal yang lengkap untuk siswa, sehingga tidak bisa menggantikan fungsi sekolah.

Pernyataan Denny Cagur memicu reaksi keras dari warganet, terutama pendukung Gubernur Dedi Mulyadi. 

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Denny dibanjiri lebih dari 800 komentar, mayoritas mengkritik sikapnya.

Beberapa komentar netizen menyebut Denny seharusnya fokus pada kinerjanya sebagai wakil rakyat ketimbang mengkritik kebijakan gubernur yang dinilai sudah membawa hasil nyata.

“Emang kalau pelawak jadi anggota DPR jadinya sok-sokan kritik KDM. Kinerja kamu sendiri gimana untuk rakyat?” tulis salah satu akun.

Meski demikian, Denny tetap pada pendiriannya bahwa kebijakan pendidikan harus mengedepankan pendekatan yang manusiawi dan terukur.

Sebelum Denny, anggota DPR dari PDIP, Ono Surono, juga menentang program barak militer Dedi Mulyadi. 

Dalam program Indonesia Lawyers Club, Ono menyatakan bahwa meskipun program ini diklaim berhasil oleh pemerintah daerah, hasil kajian ilmiah justru menunjukkan sebaliknya.

“Anak-anak yang bermasalah atau berkebutuhan khusus tidak serta-merta berubah meski masuk ke barak militer,” jelas Ono.

Ia menyebut narasi keberhasilan program ini terlalu dibesar-besarkan, sementara data faktual di lapangan menunjukkan dampak yang minim terhadap perubahan perilaku siswa.

Selain Denny Cagur, pengamat politik Rocky Gerung juga mengkritik kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait pembangunan barak militer. 

Kritik tersebut tidak hanya menuai perhatian publik, tetapi juga mendapat respons tajam dari pengacara ternama, Hotman Paris Hutapea.

Dalam unggahan terbarunya di akun Instagram resmi @hotmanparisofficial pada Sabtu (24/5/2025), Hotman menyindir keras pandangan Rocky yang dinilai hanya berbicara tanpa bukti konkret. 

Ia bahkan menyebut Rocky hanya mengandalkan teori dan omong kosong alias "omon-omon".

Hotman menyampaikan dukungannya kepada Dedi Mulyadi atau yang kerap disapa KDM, seraya mempertanyakan kontribusi nyata dari Rocky Gerung selama ini.

"Hotman dukung KDM! Apa prestasi Rocky? Hanya omon-omon! Karya nyata mana? Karier? Harta? Bantu rakyat? Semua nol besar!" tulis Hotman dalam unggahan Instagramnya.

Tak hanya itu, Hotman juga menyarankan agar Rocky Gerung dikirim ke barak militer agar belajar kedisiplinan, menyindir gaya berbicara Rocky yang menurutnya terlalu banyak teori tanpa aksi nyata.

Gaya Politik Dedi Mulyadi Dangkal

Sebelumnya, Rocky Gerung mengkritik gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi yang menurutnya lebih menonjolkan penampilan ketimbang substansi visi. 

Dalam analisanya, Rocky mengacu pada teori filsafat Barat tahun 1967 karya Guy Debord berjudul The Society of the Spectacle, yang menyoroti masyarakat yang terjebak pada tampilan luar.

"Apa yang dilakukan Dedi adalah visualisasi, bukan visi. Dalam politik, kita seharusnya menilai visi, bukan sekadar tampilan," ungkap Rocky.

Ia juga membandingkan konsep barak militer dengan teori Michel Foucault tentang disciplinary society, yang menurutnya hanya fokus pada pendisiplinan fisik dan tidak mendorong pemikiran kritis.

"Barak militer hanya melatih tubuh, bukan pikiran. Ini cocok di masyarakat dengan tingkat IQ rendah, seperti yang dilaporkan WHO dan World Bank, sekitar 78," tambah Rocky dalam pernyataannya.

Berita Terkini