TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal memilih ketua umum baru dalam Muktamar.
Rencananya, Muktamar PPP digelar pada Agustus atau September 2025 di Bali.
Ada beberapa tokoh yang masuk bursa calon ketua umum (caketum) baru PPP.
Baca juga: Tokoh Eksternal Masuk Bursa Caketum, PPP Blora Soroti Aturan Pencalonan Jelang Muktamar 2025
Baca juga: Ketua DPC PPP Blora Bongkar Nama 7 Tokoh yang Berminat Jadi Ketua Umum Partai
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Blora, Muhammad Ahmad Faishol menginginkan agar caketum yang baru berasal dari internal PPP.
"Kalau dari PPP Kabupaten Blora, gagasan kami adalah PPP ini partai tua, namun kursinya sekarang ini turun terus."
"Jadi PPP transformasinya bukan di ketokohan partai, tetapi di sistem pengelolaan yang itu harus digagas oleh kader-kader PPP itu sendiri," jelasnya, Kamis (5/6/2025).
Lebih lanjut menurutnya, masa depan PPP ke depan tidak bisa diserahkan hanya pada satu tokoh.
"Jadi tidak bisa menyerahkan Pekerjaan Rumah (PR) besar partai ini di satu orang tokoh."
"Jadi konteksnya bukan siapa yang jadi Ketua Umum, tapi bagaimana kader partai ini membuat forum muktamar menjadi pijakan dan benar-benar ada garis perjuangan yang dibentuk sistem kepartaiannya," jelasnya.
Sistem kepartaian yang dimaksud yakni secara struktural, dari pusat hingga ke bawah.
"Karena yang punya sistem yang menang, yang mampu membuat sistem itu yang akan hidup selamanya, tidak akan mati," terangnya.
Oleh karena itu, Faishol menilai masa depan partai ada pada kader PPP itu sendiri.
"Karenanya, kreativitas dari kader sangat diharapkan."
"Kalah-menangnya partai jadi tanggung jawab semua kader sebenarnya, tidak bisa menyalahkan satu atau dua orang," jelasnya.
Baca juga: Mahkamah Partai PPP Nilai Jokowi Layak Pimpin Partai, Dorong Kembali ke DPR di Pemilu 2029
Baca juga: Dikaitkan Dukung Amran Sebagai Ketum PPP, Ini Tanggapan Jokowi
Kendati demikian, pihaknya tetap akan mengikuti hasil dari muktamar tersebut.