TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, menegaskan bahwa tidak ada penindakan hukum terhadap pelanggaran Over Dimension dan Over Loading (ODOL) di wilayah hukumnya. 

Hal ini disampaikan usai dirinya memimpin upacara ziarah dan tabur bunga dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79 di Taman Makam Pahlawan Wiropati, Senin (23/6/2025).

Menanggapi unjuk rasa para sopir truk yang menolak penegakan aturan ODOL, Kapolres menyampaikan apresiasi atas jalannya aksi yang berlangsung tertib dan damai. 

"Kami mengapresiasi rekan-rekan driver yang telah menyampaikan aspirasinya secara damai dan tertib," ujarnya kepada awak media.

Aksi damai tersebut diketahui berlangsung di sejumlah titik di Wonosobo, termasuk Gerbang Wisata Mandala/Terminal Mendolo, Alun-alun Sapuran, Terminal Sawangan, dan Desa Tambi, Kecamatan Kejajar. 

Pengamanan dilakukan secara preventif dan humanis tanpa tindakan represif. 

Polisi juga mengatur lalu lintas guna mencegah kemacetan di lokasi aksi.

Kapolres menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan penilangan terhadap pelanggaran ODOL, seraya menunggu kebijakan resmi dari pemerintah pusat. 

“Hingga saat ini, tidak ada penilangan terhadap sopir truk pelanggar ODOL di wilayah hukum Polres Wonosobo,” tegasnya.

Komitmen tersebut diperkuat dengan pernyataan bersama yang telah disampaikan oleh DPR, Dinas Perhubungan, dan Polri melalui Kasat Lantas Polres Wonosobo, bahwa tidak akan ada penindakan ODOL sampai ada keputusan pusat.

Kapolres juga mengimbau seluruh pihak untuk menjaga situasi yang kondusif dan terus mengedepankan dialog. 

“Kami hadir bukan untuk membatasi, tapi memastikan semuanya berjalan damai dan sesuai aturan. 

Terima kasih kepada masyarakat yang telah bersabar selama aksi berlangsung,” tandasnya. (ima)