TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Terminal BBM Lomanis milik Pertamina Patra Niaga sukses menyabet dua penghargaan tertinggi sekaligus, yakni predikat Platinum dalam ajang InTechSEA (Innovation Technology for Social and Environmental Awards) 2025 yang digelar di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (31/7/2025).
Semua itu bermodal inovasi teknologi ramah lingkungan seperti kincir air tenaga surya dan optimalisasi pipa penyalur BBM.
Ajang prestisius ini diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin sebagai bentuk apresiasi bagi akademisi, praktisi, komunitas, serta pelaku usaha yang berkontribusi dalam inovasi teknologi di bidang pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, mengatakan pihaknya mengikuti dua kategori sekaligus, yakni ekonomi inklusif serta kebencanaan dan resiliensi iklim dan berhasil memborong predikat terbaik di keduanya.
Dalam kategori Ekonomi Inklusif, Terminal BBM Lomanis mengusung program unggulan Budidaya Perikanan Terintegrasi (BU PETRA) yang dijalankan di Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap.
Program ini memberdayakan masyarakat lokal membudidayakan ikan sidat dengan sistem teknologi terbarukan.
"Inovasi yang kami dorong adalah pemanfaatan kincir air hybrid tenaga surya (Hy-Surya).
Teknologi ini mendorong efisiensi energi, peningkatan produktivitas kelompok pembudidaya ikan, serta efisiensi biaya operasional," ujar Taufiq kepada Tribunbanyumas.com dalam rilis, Selasa (5/8/2025).
Hasilnya, kata dia, masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari inovasi tersebut.
Selain mendukung ekonomi sirkular, program ini sekaligus menekan emisi karbon dengan penggunaan energi bersih.
Sementara dalam kategori Kebencanaan dan Resiliensi Iklim, Terminal BBM Lomanis mengangkat inovasi dalam sistem distribusi BBM, yakni melalui optimalisasi penggunaan pipa untuk menyalurkan bahan bakar dari kilang maupun kapal menuju terminal.
"Inovasi ini berkontribusi besar terhadap keandalan dan efektivitas distribusi BBM, serta mampu memitigasi risiko operasional.
Ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjamin pasokan energi di sebagian wilayah Pulau Jawa," ujar Taufiq.
Taufiq menambahkan, keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam mendukung aspek Environment, Social, and Governance (ESG) sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program yang dijalankan Terminal BBM Lomanis selaras dengan beberapa target SDGs, seperti: tujuan 1: tanpa kemiskinan, tujuan 7: energi bersih dan terjangkau, tujuan 8: pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, tujuan 13: penanganan perubahan Iklim.
"Ini bukan hanya kemenangan bagi Pertamina, tapi juga masyarakat yang terlibat dan merasakan langsung dampak positif dari inovasi sosial dan lingkungan," tutupnya. (jti)