UIN SAIZU Purwokerto

KKN Tematik UIN Saizu & Baznas Bentuk Kampung Zakat dan Tanggap Bencana di Banyumas

Editor: Editor Bisnis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KKN Tematik UIN Saizu & Baznas Bentuk Kampung Zakat dan Tanggap Bencana di Banyumas

 

TRIBUNJATENG.COM- Mahasiswa KKN Tematik Kampung Zakat dan Kampung Tanggap Bencana (Katana) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto berkolaborasi dengan Baznas Banyumas membentuk Kelompok Kerja Kampung Tanggap Bencana (KTB) di Desa Klinting, Kecamatan Somagede.

Program ini berlangsung selama dua hari, 5-6 Agustus 2025, dan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan literasi kebencanaan serta pemberdayaan sosial masyarakat. Kegiatan yang digelar di Lapangan Desa Klinting ini bertepatan dengan hari ke-25 pelaksanaan KKN.

Acara dihadiri oleh unsur pimpinan desa, perwakilan Baznas Kabupaten Banyumas, mitra teknis dari BTB RI, BPBD Banyumas, dan PMI Banyumas. Kehadiran berbagai pihak ini menjadi bukti nyata sinergi lintas sektor untuk membangun desa yang tangguh bencana.

Koordinator Mahasiswa Desa Klinting, Naila Nur Fadila, menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam dan membentuk sistem tanggap darurat mandiri di tingkat desa.

“Kami berharap setelah kegiatan ini terbentuk Satgas Tanggap Bencana di Desa Klinting dan Somagede, agar masyarakat lebih siap dan mandiri dalam menghadapi bencana,” jelasnya.

Melalui program ini, UIN Saizu bersama Baznas dan mitra teknis tidak hanya membentuk struktur tanggap bencana, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa kesiapsiagaan adalah kunci menyelamatkan nyawa dan meminimalkan dampak bencana.

Menurutnya, pada hari pertama dimulai dengan apel pembukaan pukul 09.00 WIB, diikuti sesi materi dari berbagai narasumber: BPBD Banyumas menyampaikan konsep dasar manajemen kebencanaan. PMI Banyumas memaparkan teknik penyelamatan korban.

Sementara itu, Kepala Desa Klinting, Sudir, menjelaskan analisis kondisi geografis desa. BTB RI memberikan kajian risiko dan pemetaan potensi ancaman.
Pada malam hari, peserta mengikuti pelatihan penyusunan peta dasar dan jalur evakuasi. Diskusi kelompok dilakukan untuk merumuskan langkah mitigasi bencana berbasis komunitas.

Hari kedua melanjutkan pembelajaran dengan materi sistem peringatan dini, peran komunitas dalam rencana aksi, dan simulasi evakuasi bencana selama 19 menit yang dipandu BTB RI. Melalui simulasi ini, warga mempraktikkan prosedur evakuasi cepat dan aman sesuai protokol kebencanaan.

Acara resmi ditutup dengan apel penutupan yang dihadiri pimpinan Baznas Kabupaten Banyumas, seluruh peserta, dan panitia. Kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama sebagai simbol komitmen bersama membangun desa tangguh bencana.

Sebanyak 50 warga Desa Klinting dan Somagede mengikuti pelatihan dengan antusias. Alif, salah satu peserta, mengaku bangga dapat terlibat dalam program ini. “Program Katana dari Baznas melalui KKN UIN Saizu sangat bermanfaat," ujarnya.

Teman-teman KKN meninggalkan kenangan baik. Harapannya, setelah Katana dibentuk, koordinasi dan pengawasan tetap berjalan. Mengingat Kecamatan Somagede adalah zona merah rawan longsor, mitigasi harus terus dilakukan oleh semua pihak,” ujarnya.

 

Berita Terkini