TRIBUNJATENG.COM - Pemerintah Desa Margasari Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, dibantu mahasiswa KKN UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menggelar Posyandu Balita Serentak di tujuh titik sekaligus pada Senin, 4 Agustus 2025.
Kegiatan Posyandu Balita Serentak ini dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Posyandu Dahlia 1 hingga Dahlia 7 ini dipadati ratusan ibu dan balita, menghadirkan suasana ramai, tertib, dan penuh semangat.
Pelaksanaan posyandu kali ini berbeda dari biasanya. Selain digelar secara serentak di seluruh posyandu balita desa, acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kemerdekaan yang memadukan pelayanan kesehatan dengan semangat kebangsaan.
Dosen Pembimbing Lapangan, Syifaun Nada menyebutkan, kegiatan ini melibatkan kader posyandu, perangkat desa, serta mahasiswa KKN UIN Saizu dan Universitas Wijayakusuma. Mahasiswa turut membantu pendataan peserta, mengarahkan warga, serta mendampingi kader dalam pelayanan di lapangan.
Layanan posyandu meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, imunisasi, pemberian vitamin, hingga penyuluhan gizi untuk orang tua. Pendekatan yang dilakukan secara langsung di lingkungan warga ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan balita.
Camat Sidareja, Nugroho Slamet Budi Santosa yang meninjau langsung kegiatan, memberikan apresiasi tinggi atas kekompakan dan partisipasi masyarakat Desa Margasari. “Ini luar biasa. Desa Margasari benar-benar aktif dan kompak," ujarnya.
Posyandunya serentak, ramai, dan masyarakatnya sangat peduli kesehatan. Ini bisa jadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kecamatan Sidareja bahkan di Cilacap,” ujarnya usai berinteraksi dengan kader dan warga. Salah satu kader posyandu, Sumiyati, mengaku senang melihat lonjakan partisipasi warga.
“Biasanya tidak seramai ini, tapi karena momennya HUT RI, semua warga jadi semangat. Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar,” ungkapnya. Melalui kegiatan ini, Desa Margasari tidak hanya merayakan kemerdekaan dengan upacara dan seremonial, tetapi juga memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi gizi bagi generasi penerus bangsa.
Kolaborasi antara pemerintah desa, kader, mahasiswa, dan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan bisa diwujudkan melalui aksi yang bermanfaat langsung bagi warga.