TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Maraknya pemasangan bendera bergambar tengkorak memakai topi jerami khas anime One Piece menjelang perayaan HUT RI ke-80, membuat Maftuh warga di Kabupaten Kendal tergugah hatinya.
Tangannya geregetan, hati mungilnya juga memberontak untuk mengikuti tren pemasangan bendera One Piece. Tapi pemuda itu terus diselimuti kegamangan.
Maftuh takut aksinya malah menimbulkan kegaduhan dan membuat kondusifitas di Kendal terganggu.
"Saya sebenarnya mau pasang, tapi takut kalau didatangi pak RT," katanya, Sabtu (9/8/2025).
Baca juga: Siswa SMA Negeri di Purwokerto Diduga Alami Perundungan, Trauma Dirawat Hingga 16 Hari di RS
Sebagai penggemar anime ciptaan Eiichiro Oda itu, Maftuh paham betul makna bendera tengkorak yang menjadi simbol bajak laut tokoh utama, Monkey D Luffy dalam cerita One Piece.
Bendera berlambang tengkorak itu dimaknai sebagai bentuk perlawanan tekad dan mimpi para bajak laut.
Tapi di kehidupan nyata, Maftuh menilai lambang itu berubah menjadi simbol perlawanan kultural terhadap pemerintahan.
"Mencerminkan semangat perjuangan, kebebasan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan, nilai-nilai yang dirasa lebih membumi di tengah keresahan sosial dan pemerintah pusat dengan sederet kebijakan yang saat ini dibuat," ujarnya.
Menurut Maftuh, pemasangan bendera One Piece merupakan sebatas ekspresi yang tak perlu disikapi berlebihan sepanjang tidak mengganggu kondusifitas.
"Kan itu masangnya tidak di atas merah putih, tapi di bawah. Jadi tidak mengurangi simbol nasionalisme kita," paparnya.
Maftuh pun kini tak bisa berbuat banyak. Sebagai generasi muda, ia hanya bisa melawan dalam diam sembari berharap munculnya sosok Dewa Nika, kesatria pembebas penderitaan rakyat sebagaimana yang tertulis dalam cerita One Piece.
"Ya mau gimana lagi, akhirnya sampai saat ini saya tidak jadi masang bendera One Piece demi kenyamanan," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kendal, Alfebian Yulando tak secara gamblang melarang maupun mengizinkan pemasangan bendera One Piece di momentum perayaan kemerdekaan RI ke-80.
Saat ini pihaknya belum mendapat laporan mengenai pemasangan bendera One Piece di wilayah Kabupaten Kendal.
"Kami belum menerima laporan adanya pemasangan bendera-bendera yang tidak sesuai, seperti bendera One Piece yang sedang viral itu," terang Febi sapaan akrabnya.
Febi mengatakan, pihaknya justru lebih menekankan rasa cinta terhadap tanah air, sebagai fokus utama di tengah kegaduhan pemasangan bendera One Piece.
"Mari kita fokus memasang bendera merah putih sebagai wujud kecintaan kita terhadap bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.
Menurut Febi, bulan Agustus merupakan waktu penuh makna historis bagi bangsa Indonesia.
Febi pun meminta kepada warga Kendal untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan dengan mengibarkan bendera merah putih di depan rumah, kantor, sekolah, maupun tempat usaha masing-masing.
"Selama bulan Agustus, kami imbau agar seluruh warga Kendal memasang bendera merah putih. Ini sebagai simbol semangat perjuangan dan cinta tanah air,"
"Harapannya, seluruh wilayah Kendal tampak semarak dengan warna merah putih." ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemasangan bendera merah putih menjadi prioritas.
Meskipun begitu, pemasangan bendera organisasi, partai politik, atau atribut ulang tahun lain tetap diperbolehkan.
Asalkan tidak melebihi posisi bendera merah putih dan dipasang secara tertib sesuai aturan yang berlaku.
"Boleh saja memasang bendera Parpol atau atribut lainnya, tetapi harus memperhatikan posisi,"
"Bendera merah putih tetap harus berada di posisi paling atas. Dan bendera Parpol sebaiknya dipasang di area kantor partai masing-masing." tandasnya. (ags)