TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Omar Asyfaq hanyalah seorang bocah 11 tahun asal Kedungmundu, Tembalang, namun di lintasan balap, ia dikenal sebagai Omar Bule, pembalap cilik yang piawai mengendalikan Honda CBR 250cc.
Sore itu di Sirkuit Mijen, tubuh mungilnya berseragam balap biru muda menempel pada tangki, lututnya nyaris menyapu aspal setiap kali menikung.
Ban motornya menggigit lintasan, meninggalkan jejak tipis karet hitam. Nomor 22 terpampang di tangki motornya angka yang ia pilih sendiri dari tanggal lahirnya.
“Latihan dari pagi sampai sore, empat atau lima sesi. Satu sesi bisa 15 putaran,” ujarnya santai di pit area, wajahnya masih basah keringat.
Baca juga: Juarai MotoGP Jerman 2025, Marc Marquez Selebrasi Dengan Jogetan Pacu Jalur Aura Farming
Di tengah balapan, Omar mengaku tak pernah merasa tegang. Selama balapan dia, terkadang menyanyi atau berbicara dengan dirinya sendiri hal itu yang membuatnya tetap fokus selama di lintasan.
“Biasa aja. Malah nyanyi-nyanyi sendiri di helm,” katanya sambil terkekeh.
Perjalanan Omar dimulai sejak TK, saat pertama kali mengendarai motor Mini GP.
Dari ajang lokal, ia menanjak ke Kejurda dan Kejurprov, mengoleksi podium demi podium. Lawan terberatnya ia sebut datang dari Yogyakarta.
“Mereka banyak sekolahnya, banyak latihan,” ujarnya.
Untuk mengasah teknik, Omar berlatih di berbagai tempat ternama Sentul Donny Racing School, Tasikmalaya bersama Oky Ristan, hingga privat di Gunung Kidul lewat Mouns.
Kemampuannya di lintasan membawanya ke pengalaman paling berkesan: berlaga di Sirkuit Mandalika.
“Sirkuitnya enak, bagus, cantik juga,” ucapnya polos.
Target terdekatnya adalah menembus Astra Honda Racing School, gerbang menuju peluang balapan internasional.
Pembalap cilik yang mengidolakan Marc Marquez dan Fabio Quartararo, itu bermimpi suatu hari mengibarkan Merah Putih di ajang dunia.
Sang Ayah yang Setia Menemani
Dukungan penuh datang dari sang ayah, Fuad Khudlori. Ia masih ingat awal mula perjalanan putranya pada 2019, saat menonton balap Mini GP di Boyolali.
“Pulang dari sana, dia langsung minta dibelikan motor kecil itu sampai nangis-nangis,” katanya.
Awalnya hanya untuk berkeliling komplek, tak lama Omar bergabung dengan komunitas Mini GP di Mijen dan mulai ikut event.
Hasilnya cepat terlihat Omar sering podium di pertengahan 2019. Pandemi sempat menghentikan kegiatan, namun pada 2021 Omar naik kelas ke motor bebek 100cc dan 150cc, belajar dari nol bersama Candra Gunawan, mantan pembalap top Semarang era 90-an.
Akhir 2021, Omar direkrut tim balap Honda Laturama, yang membawanya ke berbagai ajang profesional, termasuk Mandalika.
Prestasinya konsisten: podium di Kejurda, Kejurprov, hingga Kejurdas. Tahun ini ia podium 4 di Boyolali, dan pekan depan akan kembali ke Mandalika dengan target lima besar.
Selain latihan motor, Omar mengikuti program fisik tiga kali seminggu di akademi olahraga. Pihak sekolah pun mendukung, memberi kelonggaran jika Omar harus absen untuk lomba.
“Trofi yang didapat sering kami serahkan ke sekolah, sebagai bukti ini prestasi, bukan ugal-ugalan,” ujar Fuad.
Prestasinya sudah mengantarnya masuk daftar atlet IMI Kota Semarang untuk kategori Power Pro 2026.
Target terdekatnya adalah menembus Astra Honda Racing School, gerbang menuju peluang balapan internasional.
Omar Tak Boleh Bawa Motor di Jalan Raya
Tentang larangan motor di jalan raya, Fuad bersikap tegas. Karena aturan itu, Omar punya kebiasaan unik: untuk bepergian, ia lebih sering mengayuh sepeda atau duduk di jok belakang motor ayahnya.
Pemandangan ini kontras dengan sosoknya di lintasan, di mana ia memacu motor ratusan cc dengan penuh percaya diri.
“Di sirkuit semua terproteksi, di jalan raya banyak faktor tak terduga. Bahkan kalau sudah punya SIM pun saya usia nanti 17 atau 18 tahun saya belum tentu kasih izin," ujarnya.
Bagi Fuad, dari empat anaknya, hanya Omar yang punya mental kompetitif di lintasan. Tanpa latar belakang balap, ia kini menjadi pengawal setia putranya, mengantarnya dari satu sirkuit ke sirkuit lain.
“Selama dia semangat dan prestasinya terjaga, kami akan terus dukung,” tegasnya. (Rad)