Berita Regional

5 Pengakuan Mengerikan Prada Lucky Sebelum Tewas, dari Dipukul Saat Sakit hingga Organ Dalam Rusak

Penulis: Puspita Dewi
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEWAS - Prada Lucky Namo (kiri) tewas seusai diduga dianiaya senior. Serma TNI Christian Namo (kanan) marah atas kematian anaknya

 

5 Pengakuan Mengerikan Prada Lucky Sebelum Tewas, dari Dipukul Saat Sakit hingga Organ Dalam Rusak

TRIBUNJATENG.COM – Tragedi kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) menyisakan duka mendalam bagi keluarga sekaligus pertanyaan besar tentang kekerasan di lingkungan militer.

Baru dua bulan menjadi anggota Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Lucky meninggal dunia secara mengenaskan di ruang ICU RSUD Aeramo, Rabu (6/8/2025).
Tubuhnya penuh luka lebam, sayatan, dan bekas sundutan rokok.

Lebih tragis lagi, sebelum mengembuskan napas terakhir, Lucky sempat menceritakan siksaan yang ia alami kepada kakak, ibu, dan orang dekatnya.

Kesaksian keluarganya kini menjadi bukti penting dalam proses hukum. Mereka menceritakan secara terbuka pengakuan-pengakuan yang pernah disampaikan Lucky.
Berikut 5 pengakuan mengerikan Prada Lucky sebelum meninggal dunia.

 

1. Dipukul Saat Sedang Demam

Prada Lucky awalnya bercerita kepada kakaknya, Novilda Lusiana Hetinina Namo, bahwa ia sedang sakit demam ketika kejadian itu terjadi. Namun dalam kondisi lemah, ia tetap dipaksa bekerja di dapur batalyon untuk menyiapkan makanan bagi anggota lainnya.

Sayangnya, seniornya justru mengira ia pura-pura sakit demi menghindari pekerjaan.

"Dia bilang dia demam, tapi seniornya pikir dia tidak mau kerja karena capek, kerja di dapur, jadi dipukul," kata Lusi, Senin (11/8/2025).

 

Pekerjaan di dapur memang berat. Lucky bahkan pernah bercerita bangun pukul 03.00 WITA untuk mulai memasak. Dalam kondisi tubuh yang drop, pukulan itu membuatnya semakin lemah.

 

2. Dipukuli Setiap Hari di Dalam Sel

Halaman
123

Berita Terkini