Kemenag Tegaskan Sekolah Harus Jadi Tempat yang Aman dan Nyaman Bagi Anak-anak Belajar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berinisial APB diduga mengalami pemukulan oleh oknum guru berinisial NM (34).
Kejadian yang melibatkan guru dan siswa tersebut diketahui terjadi pada 4 Agustus 2025.
Saat kejadian, korban bersama teman-temanya diketahui sedang mengikuti kegiatan salat Dhuhur berjamaah.
Kegaduhan yang timbul di antara siswa saat kegiatan berlangsung menjadi perhatian guru.
Teguran secara lisan yang awalnya dilontarkan guru berujung aksi pemukulan yang diduga dilakukan NM kepada APB.
Meski aksi tersebut dimaksudkan sebagai teguran tegas dan mendidik, orangtua siswa sempat datang ke sekolah guna mengkonfirmasi kejadian yang menimpa putranya selama mengikuti pendidikan di sekolah.
Kasi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Agus Siswanto membenarkan adanya kejadian tersebut yang melibatkan seorang guru dan siswa.
Serta sudah dilaporkan ke Kantor Kemenag Kudus beberapa hari setelah kejadian.
"Laporan sudah ada, dari madrasah sudah menyampaikan laporan kepada kami (Kemenag)," terangnya saat dikonfirmasi, Senin (11/8/2025).
Agus menyebut, pihaknya sudah menekankan kepada kepala sekolah yang bersangkutan untuk memastikan siswa tetap belajar di sekolah dengan aman dan nyaman.
Juga psikologis siswa tidak terganggu dengan kejadian tersebut, termasuk informasi yang beredar.
"Kami mengingatkan selaku fungsi kami melakukan pembinaan, bagaimana menyiapkan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman dan menyenangkan untuk belajar peserta didik.
Anak (yang bersangkutan, red) sudah kembali sekolah.
Kejadian lebih detail, kami akan cek langsung ke sekolah yang bersangkutan," tuturnya.