TRIBUNJATENG.COM - Tagar Pati trending di X pada Selasa (12/8/2025) jelang demo besar yang akan digelar pada Rabu (13/8/2025).
Pati merupakan kabupaten di Jawa Tengah, yang saat ini tengah menjadi perbincangan panas karena kebijakan bupatinya.
Pada Selasa (12/8) siang, tagar Pati sudah dibagikan sebanyak 18,5 ribu oleh pengguna X.
Warganet X juga membagikan foto serta video situasi di depan kantor Bupati Pati.
Mulai dari spanduk suara hati masyarakat hingga donasi untuk para peserta demo.
Dalam video yang diunggah, tampak ratusan masyarakat memadati alun-alun Pati.
"Meskipun bupati sudah membatalkan kenaikan PBB, warga Pati tetap melanjutkan aksi protes! Tuntutan mereka Bupati Pati harus lengser," tulis akun X @Mdy_******1701.
"H-2 Warga Pati vs Pejabat Angkuh !! Kuat nya rasa Persaudaraan Warga #PATI demi tegaknya Keadilan & Perdamaian. Turunkan Bupati Angkuh Sudewo Segera !! Warga #PATI bersatu,
Allahu Akbar ," tulis @NChupakabr******.
Masyarakat Pati akan menggelar demo besar-besaran pada Rabu (13/8/2025).
Demo ini merupakan aksi protes masyarakat atas kebijakan Bupati Pati, Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebanyak 250 persen.
Namun Sudewo mengatakan tak takut dengan aksi demo.
Pernyataan itulah yang semakin membuat panas suasana.
“Siapa yang akan melakukan penolakan, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang pun suruh kerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan itu, tetap maju,” ucap Sudewo dalam rekaman yang beredar.
Pernyataan tersebut membuat jumlah massa yang siap turun ke jalan melonjak hingga diperkirakan mencapai 75.000 orang. Koordinator aksi, Ahmad Husein, menilai ucapan Bupati justru menjadi tantangan terbuka bagi warga.
Bupati Sudewo sendiri sudah meminta maaf dan mencabut kebijakan itu.
Namun masyarakat yang sudah kecewa tetap akan melanjutkan aksi itu.
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak bermaksud untuk melakukan perampasan barang-barang tersebut,” kata Sudewo. “Kami hanya ingin memindahkan supaya tidak mengganggu Kirab Boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati dan tidak mengganggu acara-acara 17 Agustus. Kami tidak melarang dan sama sekali tidak menghalangi (masyarakat) melakukan penggalangan dana.”
Sudewo menegaskan tidak ada niat menantang rakyat.
“Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud untuk menantang rakyat. Mosok rakyatku tak tantang. Saya hanya ingin menyampaikan supaya demo tersebut berjalan lancar dan betul-betul murni tuntutan aspirasi, bukan karena ditunggangi pihak-pihak tertentu.”
Menurutnya, kenaikan 250 persen adalah batas maksimal dan tidak berlaku merata. Ada objek pajak yang naik di bawah 100 persen, bahkan di bawah 50 persen.
(*)