TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Memasuki satu tahun masa kerja DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2024-2029, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pekalongan, Kholis Jazuli menegaskan, komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN), tenaga P3K paruh waktu, serta menyoroti kebijakan sekolah lima hari yang menuai respons sensitif dari masyarakat.
Selain itu dalam setahun terakhir, Komisi A telah aktif memperjuangkan berbagai isu penting yang berdampak langsung pada pegawai dan masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Salah satu fokus utama adalah, peningkatan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) serta hak-hak tenaga P3K, termasuk yang berstatus paruh waktu.
'Kami memperjuangkan agar TPP dan tunjangan lainnya di Kabupaten Pekalongan bisa sejajar dengan kabupaten/kota tetangga."
"Ini bentuk perhatian kami terhadap pegawai dan para pengabdi daerah agar mendapat hak yang layak,” ujar Kholis dalam peringatan satu tahun masa kerja DPRD, Rabu (13/8/2025).
Selain isu kesejahteraan pegawai, Komisi A juga mencermati wacana penerapan kebijakan lima hari sekolah yang sempat diujicobakan.
Menurutnya, kebijakan tersebut perlu dikaji lebih dalam, mengingat sensitivitas masyarakat Pekalongan terhadap isu keagamaan.
"Mayoritas masyarakat menginginkan agar kebijakan ini dikaji ulang. Kami sebagai mitra pemerintah merasa khawatir, jika ini dipaksakan tanpa kajian mendalam. Jangan sampai terjadi kegaduhan seperti yang terjadi di Kabupaten Pati," katanya.
Ia menegaskan, bahwa kebijakan publik harus berlandaskan pada kebutuhan dan karakteristik masyarakat lokal.
Jazuli pun mengajak seluruh pihak, termasuk komisi lain di DPRD dan jajaran eksekutif, untuk bersinergi dalam menciptakan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan serta ketenteraman sosial.
"Kami terus mendorong agar setiap kebijakan yang lahir dari pemerintah daerah mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal, termasuk dalam bidang pendidikan," tandasnya. (Dro)
Baca juga: Mobil Nissan Terseret Kereta Sejauh 15 Meter, Kurang Waspada sat Melintasi Rel Sebidang
Baca juga: INFOGRAFIS Jumlah Korban Keracunan MBG di Sragen Jadi 365 Orang
Baca juga: Kelompok Mahasiswa Miliki Indeks Literasi Keuangan Tertinggi di Indonesia