TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (PLN UID Jateng dan DIY) melalui salah satu Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Yogyakarta (PLN UP3 Yogyakarta) menghadirkan gebrakan unik di Jogja Fashion Week (JFW) 2025 dengan memperkenalkan canting elektrik — alat membatik modern yang ramah lingkungan, aman, dan tetap menjaga keaslian motif batik tradisional.
Pada hari kedua JFW 2025, Jumat (8/8), booth PLN menjadi magnet perhatian pengunjung. Melalui live show membatik menggunakan canting elektrik dan kompor induksi untuk memanaskan malam (lilin batik), pengunjung tak hanya menyaksikan prosesnya, tetapi juga berkesempatan mencoba membatik menggunakan canting elektrik secara langsung.
Canting elektrik memiliki keunggulan seperti suhu malam yang terjaga konsisten, bebas api, minim asap, ramah lingkungan, dan aman digunakan, termasuk oleh pemula atau anak-anak.
Teknologi ini juga dilengkapi pengaturan suhu agar malam tidak terlalu cair atau kental, sehingga proses membatik menjadi praktis tanpa repot menjaga api selama berjam-jam.
General Manger PLN UID Jateng dan DIY, Bramantyo Anggun Pambudi, menegaskan bahwa inovasi ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam mengintegrasikan teknologi modern dengan pelestarian budaya.
“Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada tanggal 2 Oktober 2009."
"Dengan canting elektrik, kita membuktikan bahwa teknologi tidak menggantikan budaya, tetapi justru memperkuat dan melestarikannya."
"Inovasi ini menjadi simbol bahwa kemajuan dan kearifan lokal bisa berjalan berdampingan, sambil mendorong penggunaan energi bersih demi masa depan yang lebih hijau,” ujar Bramantyo.
Baca juga: Rayakan Hari Kemerdekaan, PLN Imbau Masyarakat Berhati-hati Saat Pasang Bendera dan Umbul-umbul
Manager PLN UP3 Yogyakarta, Sigit Hari Wibowo, menambahkan bahwa PLN terus mendorong pemanfaatan teknologi berbasis listrik dalam berbagai sektor, termasuk seni dan budaya, tanpa mengorbankan kualitas dan orisinalitas batik.
“Melalui canting elektrik, kami ingin menunjukkan bahwa inovasi listrik tidak hanya untuk industri besar, tetapi juga bisa membantu pelestarian budaya."
"Membatik bisa tetap mempertahankan kualitas aslinya, namun prosesnya menjadi lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan,” ungkap Sigit.
Salah satu pengunjung JFW 2025, Ratna (32), mengaku terkesan saat mencoba membatik dengan canting elektrik di booth PLN.
“Biasanya kalau membatik itu repot karena harus jaga kompor dan hati-hati sama api."
"Tadi saya coba canting elektrik ini, rasanya lebih aman, tidak panas berlebihan, dan gampang dipakai."
"Jadi ingin bawa pulang buat belajar batik di rumah,” ungkap Ratna sambil tersenyum.
Baca juga: Petani Lereng Merbabu Sambut Bantuan Traktor Tangan dan Bibit Kentang dari PLN dengan Penuh Sukacita
Penggunaan canting elektrik juga menjadi bagian dari kampanye PLN untuk mendorong energi bersih dan mengurangi emisi karbon, sejalan dengan transisi energi nasional.
PLN turut mendukung UMKM binaan agar beradaptasi dengan perkembangan teknologi tanpa kehilangan identitas budaya. (Laili S/***)