TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Pembukaan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2025 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) secara resmi dilakukan oleh Rektor Profesor Intiyas Utami, Selasa (19/08/2025), dalam sebuah seremoni yang diwarnai kehadiran mahasiswa internasional dan semangat keberagaman.
Mengusung tema “Berakar pada Satya Wacana, Berinovasi Bagi Dunia,” kegiatan ini menjadi penanda dimulainya perjalanan akademik 2.260 mahasiswa baru, termasuk mahasiswa dari berbagai negara, dalam semangat membangun karakter sebagai Creative Minority.
Rangkaian acara dibuka dengan parade pimpinan universitas, pimpinan fakultas, Ketua OMB, perwakilan orang tua, serta delegasi mahasiswa baru dari 14 fakultas UKSW.
Kehadiran mereka di arena upacara mencerminkan kebersamaan dan keberagaman yang menjadi identitas UKSW sebagai Kampus Indonesia Mini.
Salah satu momen penting dalam pembukaan OMB UKSW adalah ketika Sonya Beatrix Moring, orang tua mahasiswa angkatan 2025, menyerahkan kendi kepada Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami.
Kendi ini kemudian dilukis bersama oleh pimpinan universitas bersama Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) Jeffrie Andrie Anderzon Lempas, M.Si., Ketua OMB, serta pimpinan Konsorsium Bhinneka yang terdiri dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Fakultas Interdisiplin (FID), dan Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) sebagai panitia OMB.
Lukisan warna-warni pada kendi melambangkan nilai-nilai luhur UKSW yaitu integritas, kebenaran, keberanian, kasih, kreativitas, dan pengabdian.
Baca juga: UKSW Peringati HUT Ke-80 Republik Indonesia dengan Nuansa Penuh Warna Nusantara
Kontribusi Nyata
Rangkaian simbolis itu berlanjut ketika Rektor Intiyas menuangkan air ke dalam kendi.
Air yang menjadi lambang kehidupan sekaligus kehadiran Roh Kudus itu dimaknai sebagai doa agar mahasiswa baru tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga bertumbuh dalam kerohanian, sehingga kelak mampu memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan dunia.
Makna ini dipertegas dalam sambutan Rektor Intiyas yang menegaskan, “Perjalanan creative minority telah dimulai. Jadilah kebanggaan orang tua, gereja, bangsa, dan negara.”
Ia menyebut UKSW sebagai rumah bagi creative minority yaitu kelompok yang berani bergerak, berkreasi, dan memberi dampak di tengah perubahan zaman.
Prosesi kemudian mencapai puncaknya dengan pengalungan cocard kepada dua mahasiswa perwakilan internasional dan nasional, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan asal Bangladesh Amimul Ehsan dan mahasiswa Fakultas Hukum, asal Maluku Utara Advensia Pangkey Kalumata.
Kehadiran keduanya menegaskan jati diri UKSW sebagai universitas yang menjunjung tinggi keberagaman lintas budaya dan bangsa.
Tak lama kemudian, gong yang dipukul lima kali oleh rektor menggema, menjadi tanda resmi dimulainya OMB 2025.
Pembentukan Karakter Sejak Awal
Dalam sambutannya, Ketua OMB UKSW 2025, Michael Bezaleel, S.Kom., M.Cs., menegaskan bahwa OMB bukan sekadar ajang pengenalan kampus, melainkan juga proses pembentukan karakter sejak awal perjalanan akademik mahasiswa.
“Tema ini mengajak mahasiswa berakar kuat pada iman Kristiani yang melandasi Satya Wacana, sekaligus berani menjawab tantangan zaman dengan kasih, keadilan, dan keberanian untuk berkontribusi bagi bangsa,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Campus Ministry UKSW, Pendeta Dr. Ferry Nahusona, M.Si., turut mengingatkan para mahasiswa agar senantiasa meneguhkan diri dalam iman.
“Awali dengan kemelekatan pada Tuhan, seperti motto UKSW takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,” pesannya saat membawakan renungan.
Pembukaan OMB tersebut turut dihadiri Sekretaris YPTKSW Frans Victor Kailola, S.E., Bendahara YPTKSW Rina R. Rahmawati, S.E., Akt., serta perwakilan pengurus Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Salatiga.
Baca juga: UKSW Gelar Upacara HUT Ke-80 RI, Harmoni Nasionalisme dan Seni dalam Bingkai Indonesia Mini
Penanda Transisi Penting
Rangkaian kegiatan OMB 2025 akan berlangsung mulai dari opening ceremony dan pengenalan kampus pada 19 hingga 21 Agustus, inagurasi pada 22 Agustus, pengabdian masyarakat melalui penanaman pohon pada 29–30 Agustus, Night Festival pada 13 September, kuliah umum Science and the Severity of God pada 16 September, Welcoming Service oleh Campus Ministry pada 20 September, dan ditutup dengan Welcoming Party pada 26 September 2025.
Acara pembukaan ini juga menjadi penanda transisi penting dari tangan orang tua ke dalam pangkuan universitas, dari rumah ke komunitas akademik.
Melalui pembukaan OMB 2025 ini, UKSW turut mengukuhkan dukungannya terhadap Asta Cita 1 yang mengembangkan kebhinnekaan dalam kebersamaan, Asta Cita 2 dan 3 menjadi pusat pembentukan pemimpin kreatif dan inovatif serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGS ke-10 mengurangi ketimpangan, dan SDGS ke-16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh.
UKSW juga masih membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga 30 September 2025 untuk berbagai program studi jenjang D3 hingga S3.
Kesempatan ini terbuka bagi calon mahasiswa dari seluruh Indonesia maupun mancanegara yang ingin menjadi bagian dari komunitas akademik yang kreatif, inklusif, dan berdaya saing global.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Laili S/***)