Berita Banyumas
Masih Ada 70 Ribu Rumah Tak Layak Huni di Banyumas, Jadi Perhatian Serius Bupati Sadewo
Kabupaten Banyumas masih memiliki sekitar 70 ribu rumah tidak layak huni (RTLH)
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kabupaten Banyumas masih memiliki sekitar 70 ribu rumah tidak layak huni (RTLH).
Program RTLH sejalan dengan Program 3 Juta Rumah dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Masih banyaknya RTLH di Banyumas menjadi perhatian serius Bupati Sadewo Tri Lastiono.
Dalam agenda roadshow monitoring dan evaluasi kegiatan tahun anggaran 2025, Sadewo meninjau pembangunan rumah bantuan di Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh.
Baca juga: Tanah Longsor Dominasi 31 Peristiwa Bencana di Banyumas
Desa tersebut menjadi salah satu penerima terbanyak bantuan RTLH dari APBD Kabupaten tahun ini, yakni sebanyak 30 unit.
"Program RTLH ini bukan sekadar membangun rumah, tapi mengembalikan martabat dan harapan masyarakat kecil," kata Sadewo kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (12/11/2025).
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Banyumas, Sakty Suprabowo, mengatakan, program RTLH sejalan dengan Program 3 Juta Rumah dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Program ini juga mendukung Trilas Bupati, khususnya poin keenam, yaitu percepatan pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Tahun ini, Pemkab Banyumas mengajukan 5.000 unit bantuan RTLH senilai Rp100 miliar kepada pemerintah pusat.
Sementara, realisasi bantuan rumah tahun 2025 berasal dari beragam sumber pendanaan: APBN (851 unit), Provinsi (831 unit), Kabupaten (503 unit), Dana Desa (358 unit), Baznas (65 unit), CSR Bank Jateng (23 unit), Semen Gresik (243 unit), Yayasan Buddha Tzu Chi (500 unit), Astra Internasional (165 unit), dan CSR lainnya (10 unit).
Menurut Sakti, mekanisme penyaluran dilakukan lewat kerja sama dengan BKK.
Setiap penerima bantuan dibuatkan rekening sendiri, dengan pembagian Rp3 juta untuk upah pekerja dan Rp12 juta untuk material bangunan.
Sadewo menegaskan, keberhasilan program RTLH tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak.
"Dari 500 unit bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi yang awalnya untuk seluruh Jawa Tengah, semuanya akhirnya dialokasikan ke Banyumas.
Ini bukti sinergi dan kepedulian membawa hasil nyata," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja nyata daripada sekadar slogan.
"Menjadi kepala daerah atau kepala desa bukan soal visi-misi, tapi bagaimana bekerja sungguh-sungguh agar masyarakat semakin sejahtera," tegasnya.
Selain meninjau RTLH, Sadewo bersama jajaran OPD juga memantau sejumlah proyek strategis seperti peningkatan ruas jalan Banyumas - Mandirancan dan Kalisube - Binangun, pembangunan Gedung IMP RSUD Banyumas, dan Puskesmas Tambak II. (jti)
| Banyumas Dikepung Bencana: Longsor dan Banjir Menerjang 31 Titik Lokasi |
|
|---|
| Bupati Dorong Wajib Belajar 13 Tahun, Banyumas Siapkan Generasi Emas dari PAUD |
|
|---|
| Tembok Puskesmas Gumelar Banyumas Roboh, Lantai Belakang Menggantung Pelayanan Pindah ke Halaman |
|
|---|
| Viral Gisel Bikin Kacau Barisan Upacara Hari Pahlawan, Ternyata Monyet Peliharaan Satpol PP Banyumas |
|
|---|
| Stunting Jadi Ancaman Serius di Desa Pageraji Banyumas, Unsoed Turun Tangan dengan Program Ini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251112_banyumas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.