Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Masih Ada 70 Ribu Rumah Tak Layak Huni di Banyumas, Jadi Perhatian Serius Bupati Sadewo

Kabupaten Banyumas masih memiliki sekitar 70 ribu rumah tidak layak huni (RTLH)

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
RTLH BANYUMAS - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait didampingi Bupati Banyumas, Sadewo saat meninjau lokasi perbaikan rumah RTLH di Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Sabtu (8/11/2025). Banyumas menerima 851 unit bantuan BSPS yang bersumber dari APBN. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kabupaten Banyumas masih memiliki sekitar 70 ribu rumah tidak layak huni (RTLH). 

Program RTLH sejalan dengan Program 3 Juta Rumah dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Masih banyaknya RTLH di Banyumas menjadi perhatian serius Bupati Sadewo Tri Lastiono

Dalam agenda roadshow monitoring dan evaluasi kegiatan tahun anggaran 2025, Sadewo meninjau pembangunan rumah bantuan di Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh. 

Baca juga: Tanah Longsor Dominasi 31 Peristiwa Bencana di Banyumas

Desa tersebut menjadi salah satu penerima terbanyak bantuan RTLH dari APBD Kabupaten tahun ini, yakni sebanyak 30 unit.

"Program RTLH ini bukan sekadar membangun rumah, tapi mengembalikan martabat dan harapan masyarakat kecil," kata Sadewo kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (12/11/2025). 

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Banyumas, Sakty Suprabowo, mengatakan, program RTLH sejalan dengan Program 3 Juta Rumah dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Program ini juga mendukung Trilas Bupati, khususnya poin keenam, yaitu percepatan pengentasan kemiskinan," ujarnya.

Tahun ini, Pemkab Banyumas mengajukan 5.000 unit bantuan RTLH senilai Rp100 miliar kepada pemerintah pusat.

Sementara, realisasi bantuan rumah tahun 2025 berasal dari beragam sumber pendanaan: APBN (851 unit), Provinsi (831 unit), Kabupaten (503 unit), Dana Desa (358 unit), Baznas (65 unit), CSR Bank Jateng (23 unit), Semen Gresik (243 unit), Yayasan Buddha Tzu Chi (500 unit), Astra Internasional (165 unit), dan CSR lainnya (10 unit).

Menurut Sakti, mekanisme penyaluran dilakukan lewat kerja sama dengan BKK. 

Setiap penerima bantuan dibuatkan rekening sendiri, dengan pembagian Rp3 juta untuk upah pekerja dan Rp12 juta untuk material bangunan.

Sadewo menegaskan, keberhasilan program RTLH tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak.

"Dari 500 unit bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi yang awalnya untuk seluruh Jawa Tengah, semuanya akhirnya dialokasikan ke Banyumas

Ini bukti sinergi dan kepedulian membawa hasil nyata," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kerja nyata daripada sekadar slogan.

"Menjadi kepala daerah atau kepala desa bukan soal visi-misi, tapi bagaimana bekerja sungguh-sungguh agar masyarakat semakin sejahtera," tegasnya.

Selain meninjau RTLH, Sadewo bersama jajaran OPD juga memantau sejumlah proyek strategis seperti peningkatan ruas jalan Banyumas - Mandirancan dan Kalisube - Binangun, pembangunan Gedung IMP RSUD Banyumas, dan Puskesmas Tambak II. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved